"Coba kita lihat angka-angka di Kementerian, PU Rp92 triliun, Kemhan Rp68 triliun, Polri Rp56 triliun, Kemenkes Rp36 triliun." ucapnya
"Ini yang gede-gede, yang saya sebut yang gede-gede saja. Kemendikbud Rp29 triliun, hati-hati, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Tadi pagi saya cek baru Rp2 triliun”, sambung Jokowi.
Padahal menurut Kepala Negara, kalau anggaran sebesar itu 40%-nya saja digunakan untuk membeli produk lokal buatan dalam negeri bisa membangkitkan pertumbuhan ekonomi secara nasional.
Besarnya mencapai 1,5-1,7% dari anggaran pemerintah daerah dan pusat, dan dari anggaran BUMN sebesar 0,4%.
Baca Juga: Lirik Lagu Khadijah Istri Rasulullah oleh Syakir Daulay Feat Nadzira Shafa, Trending di YouTube
"Ini kan udah bisa hampir 2% pertumbuhan ekonomi. Kita nggak usah cari ke mana-mana, tidak usah cari investor. Kita diam saja, tapi konsisten beli barang yang diproduksi oleh pabrik kita industri kita UMKM kita," ungkap Jokowi.
Jokowi memaparkan bahwa dengan membeli produk impor itu sama artinya seperti, kita memberikan daya ungkit ekonomi ke luar negeri.
Padahal, bila produk dalam negeri dibeli dan digunakan maka akan mampu mendongkrak penambahan kapasitas industri lokal. Pada akhirnya, hal itu akan membuka lapangan kerja, sebagai daya ungkit ekonomi nasional.
"Coba dibelokkan ke sini, barang yang kita beli barang dalam negeri. Artinya akan ada investasi, penambahan kapasitas produksi, artinya buka lapangan pekerjaan tadi dihitung bisa buka 2 (dua) juta lapangan pekerjaan," jelas Jokowi.