Terutama untuk warga Desa Lamawolo, Lamatokan, dan Jontona untuk selalu waspada terhadap potensi guguran lava pijar dan awan panas.
“Masyarakat yang bermukim di sekitar aliran sungai yang berhulu di puncak gunung itu agar mewaspadai potensi ancaman bahaya lahar, terutama di saat musim hujan,” ujar Kepala Pos Pemantau karena naiknya intensitas hujan di area tersebut.
“Dengen terus erupsinya gunung itu mengakibatkan terjadinya penumpukan material di mulut kawah gunung tersebut. Dan dikhawatirkan jika penuh akan menimbulkan longsoran material gunung,” tambah Kepala Pos Pengamatan.
Baca Juga: Lirik Lagu Wanita Syurga Bidadari Dunia oleh Oki Setiana Dewi Cover Ria Ricis ft Azmi
Sebagai tindakan preventif, pemerintah daerah setempat telah memberikan informasi kepada warga untuk mewaspadai erupsi pada Gunung Ile Lewotolok.
Dikutip dari vsi.esdm.go.id, Gunung Ile Lewotolok merupakan gunung tipe strato dengan ketinggian 1319 m di atas permukaan laut.
Gunung Ile Lewotolok tercatat pernah meletus pada tahun 1660, 1819, 1849, 1852, 1864, 1889, 1920, 1939, dan yang terakhir pada tahun 1951.
Baca Juga: Berikut Ini 5 Oleh-Oleh Kue Khas Medan Terpopuler Yang Wajib Dibeli
Letusan yang pertama tercatat pada tahun 1660 disebut terjadi pada kawah pusat dan data tersebut tercatat dalam Wouter Schout’s Reistogt naar en door Oostindien 1775.***