Aksi Demo, Mogok, Hingga Penangkapan Akibat Kenaikan Harga Tiket Taman Komodo di NTT

- 4 Agustus 2022, 19:16 WIB
Pemerintah Provinsi NTT menetapkan kebijakan kenaikan tiket masuk ke Pulau Padar, Komodo, dan sekitarnya menjadi Rp3,75 juta per orang.
Pemerintah Provinsi NTT menetapkan kebijakan kenaikan tiket masuk ke Pulau Padar, Komodo, dan sekitarnya menjadi Rp3,75 juta per orang. /Pixabay/WaneringRedHead/

BERITASOLORAYA.com – Kenaikan harga tiket masuk Taman Komodo menyebabkan demo, mogok, hingga berujung penangkapan terhadap para aktivis yang melakukan protes.

Tiket masuk Taman Komodo Labuan Bajo di NTT yang awalnya sebesar Rp 150.000,- naik menjadi Rp 3.750.000,-.

Kenaikan harga yang sangat besar tersebut memicu kemarahan warga sekitar Taman Komodo dan menimbulkan demo pada Senin, 1 Agustus 2022.

Warga masyarakat di sekitar Taman Komodo yang menggantungkan penghasilannya dari sektor pariwisata tersebut takut jumlah wisatawan akan menurun drastis jika harga tiket masuk terlalu tinggi.

Baca Juga: China-Taiwan Kembali Memanas Setelah Kedatangan Nancy Pelosi, Bagaimana Nasib WNI di Sana?

Tidak hanya demo, angkutan milik agen perjalanan wisata mogok atau menghentikan layanan wisata Labuan Bajo.

Pemogokan tersebut memaksa pemerintah Kabupaten Manggarai Barat, NTT menyiapkan bus dan mobil untuk wisatawan yang mengunjungi Labuan Bajo.

Para petugas Bandara Komodo bersama dengan TNI dan Polri sigap dalam membantu para wisatawan.

Mulai dari pukul 10.00 WITA, mobil pemerintah daerah sudah bersiap mengantarkan para wisatawan.

Baca Juga: 6 Ciri Kuku yang Sehat Ini Perlu Anda Ketahui, Amati dan Perhatikan!

Terlihat para wisatawan mengantri untuk bisa masuk ke dalam mobil dan beberapa tamu dijemput oleh mobil pribadi keluarga atau kenalan.

Aksi mogok yang dilakukan di Labuan Bajo tersebut akan berlangsung mulai dari tanggal 1 Agustus sampai 31 Agustus 2022.

Sementara itu, tiga orang diamankan oleh pihak kepolisian dalam aksi mogok pelaku pariwisata di Labuan Bajo pada Senin, 1 Agustus 2022 kemarin.

Salah satu dari tiga orang yang diamankan tersebut merupakan Ketua Forum Masyarakat Peduli Pariwisata, yaitu Rafael Todowera.

Baca Juga: Puisi Kita Adalah Pemilik Sah Republik Ini Karya Taufik Ismail, Pengingat Kemerdekaan Indonesia

Menanggapi penangkapan tersebut, salah satu warga di Labuan Bajo mengatakan bahwa para aktivis yang menggelar demonstrasi, itu bukan sedang memperjuangkan haknya tetapi membuat kekacauan dimana-mana.

Warga itu juga mengatakan jika ada yang memprovokasi mereka sehingga demonstrasi yang dilakukan menjadi sangat tidak terkendali dan frontal.

Di sisi lain ia meminta pemerintah untuk mendengar langsung tuntutan yang diutarakan oleh para rekan aktivis karena menurutnya mayoritas tuntutan para aktivis adalah murni bagi kepentingan rakyat.

Baca Juga: Lirik Lagu Joko Tingkir Ngombe Dawet Versi Sholawat, Viral Dinyanyikan oleh Gus Azmi, Cek Disini Lengkap

Dilansir BeritaSoloRaya.com melalui InfoSemarangRaya, Sandiaga Uno melalui akun Twitter pribadinya memberikan penjelasan terkait kenaikan harga tiket Taman Komodo.

Ia mengatakan bahwa tujuan dari kenaikan harga tiket masuk Taman Komodo adalah untuk kepentingan pemeliharaan dan pelesatarian.

Sandiaga Uno akan membuka forum diskusi dengan masyarakat untuk mendapatkan solusi terbaik.

Akan tetapi, tindakan Sandiaga Uno dalam Twitternya tersebut dibanjiri komentar oleh para netizen.

Baca Juga: Tips Menghentikan Kebiasaan Menggigit Kuku untuk Anda, Sudah Coba Semua?

Mereka menilai bahwa bukan hal yang benar membuka forum diskusi setelah terjadinya demo.***

Editor: Maulida Cindy Magdalena


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah