Gunung Semeru Naik Level ke Awas, Berikut Imbauan PVMBG untuk Masyarakat Soal Potensi Awan Panas Guguran

- 4 Desember 2022, 17:51 WIB
Status Gunung Semeru naik ke 'Awas'
Status Gunung Semeru naik ke 'Awas' /tangkapan layar bnpb.go.id/

BERITASOLORAYA.com – Aktivitas vulkanik terus ditunjukkan oleh Gunung Semeru. Terbukti dengan luncuran awan panas guguran yang terpantau pada Minggu, 4 Desember 2022.

BNPB menyebut adanya potensi awan panas guguran serta lahar dingin pasca meningkatnya aktivitas vulkanik Gunung Semeru. 

Untuk itu, BNPB serta Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memberikan imbauan kepada masyarakat sekitar.

Baca Juga: Semburan Awan Panas Guguran Capai 19 Kilometer, Gunung Api Semeru Berstatus Awas

Dilansir BeritaSoloraya.com dari siaran pers BNPB, sumber awan panas guguran Gunung Semeru berasal dari tumpukan material di ujung lidah lava.

Tumpukan material ini berada 800 meter dari puncak, yakni Kawah Jonggring Seloko. Awan panas guguran tercatat berlangsung terus menerus.

Hingga pukul 06.00 WIB, jarak luncur awan panas guguran Gunung Semeru telah mencapai 7 km dari puncak ke arah Besuk Kobokan.

Selain aktivitas vulkanik, BNPB mengatakan bahwa aktivitas kegempaan juga terpantau meningkat.

Setidaknya telah terjadi 8 kali gempa letusan dan 1 gempa awan panas guguran pada hari Minggu, 4 Desember 2022 dari pukul 00.00 sampai 06.00 WIB.

BNPB menyimpulkan bahwa indikasi-indikasi di atas menunjukkan bahwa aktivitas erupsi dan awan panas guguran di Gunung Semeru masih sangat tinggi.

Baca Juga: Sebanyak 19.013 Guru Honorer P1 Batal Diangkat PPPK 2023, dengan Solusi Ini Masih Bisa Jadi ASN?

Begitu juga dengan potensi aliran lahar dingin mengingat curah hujan di Gunung Semeru yang juga cukup tinggi.

Dengan demikian, BNPB mengatakan bahwa Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menaikkan status Gunung Semeru dari ‘Siaga’ menjadi ‘Awas’, terhitung pada pukul 12.00 WIB hari Minggu.

Untuk ada, PVMBG merekomendasikan beberapa hal kepada masyarakat sekitar. Berikut selengkapnya.

1. Masyarakat diminta tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara sepanjang Besuk Kobokan sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi).

2. Di luar jarak di atas, masyarakat diminta tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai atau sempadan sungai di sepanjang Besuk Kobokan karena ada potensi perluasan awan panas dan aliran lahar dingin hingga jarak 17 km dari puncak.

3. Masyarakat diminta tidak beraktivitas dalam radius 5 km dari kawah atau puncak Gunung Semeru karena rawan bahaya lontaran batu (pijar).

4. Masyarakat harap mewaspadai potensi awan panas guguran, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai atau lembah di puncak Gunung Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.

5. Masyarakat diimbau untuk tidak terpancing berita-berita yang tidak dapat dipertanggungjawabkan mengenai aktivitas Gunung Semeru.

Baca Juga: Bukan Lagi Lewat Pemda, Benarkah Tunjangan Akan Ditransfer Langsung ke Rekening Guru? Berikut Penjelasannya...

Lebih lanjut, PVMBG meminta masyarakat mengikuti arahan dari Instansi berwenang yaitu Badan Geologi yang akan terus berkoordinasi dengan BNPB, Pemda, dan instansi lain.***

Editor: Egia Astuti Mardani

Sumber: Siaran Pers BNPB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x