Siap-Siap Payung dan Jas Hujan, BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem saat Tahun Baru 2023 di Seluruh Wilayah Indonesia

- 27 Desember 2022, 13:44 WIB
Ilustrasi cuaca ekstrem. BMKG ingatkan potensi terjadinya cuaca ekstrem di Tahun Baru 2023
Ilustrasi cuaca ekstrem. BMKG ingatkan potensi terjadinya cuaca ekstrem di Tahun Baru 2023 /Pixabay/

BERITASOLORAYA.com – Nuansa dan suasana Tahun Baru 2023 sudah semakin terasa. Banyak acara telah dipersiapkan untuk menyambut malam pergantian tahun ini.

Namun, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika atau BMKG memprediksi akan terjadinya cuaca ekstrem hingga awal tahun 2023.

Diantaranya adalah hujan dengan intensitas sedang hingga sangat lebat. Oleh karena itu dihimbau kepada masyarakat untuk berhati-hati dan sebaiknya siap sedia payung, jas hujan, dan pelindung diri lainnya bila ingin menikmati kemeriahan Tahun Baru 2023 di luar rumah.

Baca Juga: Update CPNS dan PPPK 2023: Akhirnya Tenaga Honorer Ini Masuk Prioritas Jadi PNS, Ini Jabatannya!

Prediksi cuaca ekstrem dari BMKG ini tidak hanya untuk satu wilayah saja, melainkan berlaku untuk seluruh wilayah Indonesia. Demikian dilansir BeritaSoloRaya.com dari laman resmi BMKG pada 21 Desember 2022.

Adapun prediksi terjadinya hujan dengan intensitas lebat hingga sangat lebat mulai dari 25 Desember 2022 sampai dengan 1 Januari 2023 untuk wilayah:

1. Banten

2. Jawa Barat

3. Jawa Tengah

4. Yogyakarta

5. Jawa Timur

6. Bali

7. Nusa Tenggara Barat (NTB)

8. Nusa Tenggara Timur (NTT)

9. Sulawesi Selatan

10. Sulawesi Tenggara

11. Maluku

Baca Juga: Selamat, Tenaga Honorer Ini Jadi Prioritas CPNS dan PPPK 2023, Menpan RB Ungkap 4 Hal Penting Ini

Sementara untuk wilayah berikut, BMKG memprediksi akan terjadi hujan sedang hingga lebat:

1. Aceh

2. Lampung

3. Sumatera Selatan

4. DKI Jakarta

5. Kalimantan Tengah

6. Kalimantan Selatan

7. Maluku Utara

8. Papua Barat

9. Papua

Baca Juga: Lagi Cari Sepatu Futsal? Mari Kenalan dengan Specs, Si Ahli Sepatu Futsal

Penyebab cuaca ekstrem yang diprediksi akan terjadi tersebut adalah dinamika atmosfer, yaitu peningkatan aktivitas Monsun Asia, sehingga pertumbuhan awan hujan meningkat secara signifikan untuk wilayah Indonesia barat, tengah dan selatan.

Kemudian, meningkatnya intensitas seruakan dingin Asia yang menyebabkan kecepatan angin permukaan meningkat di wilayah Indonesia barat dan selatan.

Selain itu, potensi awan hujan juga meningkat di sekitar Sumatera, Jawa, Bali, Kalimantan, sampai dengan Nusa Tenggara.

Lalu, adanya indikasi pembentukan pusat tekanan rendah di sekitar perairan selatan Indonesia. Kondisi ini memicu pertumbuhan awan konveksi yang cukup masif serta berpotensi menyebabkan hujan dengan intensitas tinggi.

Baca Juga: 4 Tempat Wisata Air Terhits di Klaten, Jawa Tengah, Cocok Jadi Destinasi Liburan Keluarga

Tidak hanya itu, kecepatan angin permukaan serta tinggi gelombang di sekitarnya juga turut meningkat akibat dinamika atmosfer ini.

Dwikorita Karnawati selaku Kepala BMKG menghimbau masyarakat agar terus memonitor prakiraan cuaca dan waspada terhadap bencana hidrometeorologi mulai dari banjir sampai gelombang tinggi yang kemungkinan besar akan terjadi.

“Waspadai resiko terjadinya bencana hidrometeorologi seperti banjir, longsor, banjir bandang, angin kencang, puting beliung, dan gelombang tinggi sangat besar terjadi,” tuturnya dikutip dari PMJ News pada 27 Desember 2022.***

Editor: Anbari Ghaliya

Sumber: BMKG PMJ News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x