Berkat kecerdasannya, Raden Ayu Lasminingrat berhasil menjadi satu-satunya pribumi yang berhasil bersekolah di sekolah Belanda di daerah Sumedang.
Baca Juga: Mutasi Polri, Kadiv Humas: Kapolri Keluarkan 4 TR Mutasi
Saat menempuh pendidikan di Sumedang, Lasminingrat diasuh oleh Levyon Norman. Sosok inilah yang menjadi salah satu pionir penting dalam kesuksesan Lasminingrat.
Perjuanganya di dunia intelektual, diawali dari ia yang menjelma menjadi penulis. Dari buah tangan Raden Ayu Lasminingrat berhasil menerbitkan beberapa buku.
Di antaranya buku dengan judul Warnasari atawa roepa-roepa dongeng, dan Carita Erman yang merupakan terjemahan dari buku berjudul Christoph von Schmid.
Kedua buku hasil karya Raden Ayu Lasminingrat, kini telah berhasil menjelma menjadi buku pelajaran di Garut.
Namun, tak hanya menjadi acuan pendidikan di daerah Garut, tapi juga telah menyebar di luar Jawa yang diterjemahkan dengan bahasa Melayu.
Tak hanya itu, setelah menikah dengan Adipati Aria Wiratanudatar VII, Raden Ayu Lasminingrat juga berhasil mendirikan sekolah khusus untuk perempuan yang bernama Sekolah Kautamaan Puteri pada tahun 1911.
Soal ketenaran, tentunya tidak banyak orang yang tau mengenai sosoknya yang disebut sebagai "Sang Pemula".