Network
BERITASOLORAYA.com – Berujung ricuh dan demo besar besaran, ini tindakan yang diambil pemerintah Batam terkait relokasi warga Rempang.
Belakangan ini, Kota Batam menjadi perhatian publik karena demo besar-besaran yang dilakukan warga Rempang pada pemerintah Batam.
Diketahui, bahwa penyebab terjadinya kericuhan hingga demo besar-besaran ini adalah, karena warga Rempang akan direlokasi.
Adanya demo tersebut membuat pemerintah Kota Batam, Kepulauan Riau, mengambil tindakan dengan telah menyiapkan tiga gedung apartemen (rusun) dengan sekitar 202 unit kamar untuk menjadi tempat relokasi sementara bagi warga Rempang.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Batam, Rudi Panjaitan, menjelaskan bahwa selain rusun yang disediakan oleh Pemkot Batam.
Baca Juga: KLIK! Link Live Streaming Pertandingan Timnas Indonesia U23 vs Turkmenistan Hari ini, Gratis!
Ia juga menjelaskan, bahwa terdapat juga rusun lain yang telah disiapkan, yaitu Rusun BP Batam (lima gedung), Rusun Jamsostek (tiga gedung), serta beberapa ruko dan perumahan.
"Dalam rangka persiapan relokasi warga Rempang, kami telah menyiapkan tiga lokasi rusun yang telah kami tunjuk dan diperuntukkan bagi warga yang membutuhkan. Lokasi rusun ini terletak di daerah Kabil, Tanjung Uncang, dan saat ini kami sedang melakukan inventarisasi dan persiapan infrastruktur di sana," ujar Rudi dikutip BeritaSoloRaya.com dari laman Antara.
Rudi menambahkan, bahwa secara total terdapat 1.138 unit yang telah disiapkan untuk menjadi tempat relokasi sementara bagi warga Rempang.
"Di Tanjung Uncang, ada dua blok rusun yang sudah tersedia dan sedang dalam proses pengumpulan data. Jika ternyata jumlah tersebut kurang, kami akan mencari tempat relokasi tambahan. Namun, hingga saat ini, kami masih memiliki cukup fasilitas yang dapat digunakan oleh warga sementara," pungkasnya.
