PT Mahkota Giovey Abadi bersama Bandara Ahmad Yani Kerjasama Pengelolaan Sampah, Menuju Green Airport

- 24 Januari 2024, 19:18 WIB
PT Mahkota Giovey Abadi melakukan penandatanganan kerjasama pengelolaan sampah dengan Bandara Ahmad Yani Semarang.
PT Mahkota Giovey Abadi melakukan penandatanganan kerjasama pengelolaan sampah dengan Bandara Ahmad Yani Semarang. /PT MGA

BERITASOLORAYA.com – PT Mahkota Giovey Abadi melakukan penandatanganan kerjasama pengelolaan sampah dengan PT Angkasa Pura I Banda Internasional Jenderal Ahmad Yani Semarang pada Rabu, 24 Januari 2024.

Kerjasama pengelolaan sampah antara PT Mahkota Giovey Abadi dan Bandara Ahmad Yani dilakukan dalam rangka pengelolaan lanjutan untuk meminimalkan sampah yang dihasilkan dari kegiatan operasional bandara, khususnya sampah anorganik.

Bertempat di Kantor Cabang PT Angkasa Pura I Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani Semarang, penandatanganan kerjasama pengelolaan sampah dengan PT Mahkota Giovey Abadi dilangsungkan.

Penting diketahui, kerjasama pengelolaan sampah antara PT Mahkota Giovey Abadi dan Bandara Ahmad Yani dilakukan sebagai bentuk kontribusi positif bandara terhadap kelestarian lingkungan.

Selain itu, kerjasama ini merupakan upaya yang dilakukan untuk mengurangi volume sampah yang akan dibuang ke TPA.

General Manager Bandara Ahmad Yani Semarang, Fajar Purwawidada, dalam sambutannya mengungkap bahwa saat ini Bandara Ahmad Yani telah melakukan pengolahan sampah dengan memilah sampah. Hal ini dinilai dapat mengurangi volume sampah residu yang akan dibuang ke TPA.

"Saat ini bandara sudah melakukan pengelolaan sampah dengan pemilahan sampah yang secara langsung dapat mengurangi volume sampah residu yang akan dibuang ke TPA” ucap Fajar.

Baca Juga: Inilah 5 Dampak Membakar Sampah, Cek Cara Mengolah yang Benar! Salah Satunya Lakukan 3R

Lebih lanjut, Fajar menyampaikan bahwa dibutuhkan penanganan serius dalam menyelesaikan masalah sampah agar tidak berdampak buruk bagi lingkungan.

“Harapan kedepannya kerjasama dengan PT. Mahkota Giovey Abadi ini dapat mengedukasi dan mengajak masyarakat untuk mengelola sampah dengan baik dengan memilah sampah Organik sebagai pakan Maggot, dan Anorganik untuk dilakukan pengelolaan lanjut sehingga bisa menghasilkan nilai ekonomis dan mengurangi sampah yang dikirim ke Tempat Pembuangan Sampah akhir TPA ,” terang Fajar.

Bandara Ahmad Yani Semarang saat ini diketahui telah melakukan pengelolaan sampah dengan nilai residu buangan 50 persen.

Selain itu, bandara juga menerapkan pengelolaan sampah dengan budidaya Maggot sebagai pengurai sampah organik. Adapun sampah anorganik yang memiliki nilai ekonomis kemudian dijual. Hasilnya kemudian dipakai untuk pembiayaan operasional TPS di bandara.

Bukan hanya berfokus pada pengelolaan sampah, Bandara Ahmad Yani juga menerapkan konsep Eco Airport dan Green Airport. Hal ini ditandai dengan beberapa upaya seperti:

- pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS),

- penggunaan lampu hemat energi,

- pengelolaan sampah dan

- limbah serta melakukan penghijauan penanaman 1000 pohon di sekitar Bandara.

Baca Juga: Minta ASN di Jadi Panutan Penanganan Sampah Rumah tangga, ini Alasan Bupati Bantul.

Sementara itu, Direktur Utama PT Mahkota Giovey Abadi, Hilary Ignatius Kenneth menyampaikan bahwa kerjasama dengan Bandara Ahmad Yani merupakan bagian dari upaya untuk memenuhi kebutuhan supply chain perusahaan.

Selain itu, Hilary menegaskan bahwa pihaknya juga konsisten melakukan edukasi kepada masyarakat terkait pengelolaan sampah plastik yang benar. Menurutnya, edukasi konsep 3R, yakni reuse, reduce, recycle, harus dilakukan secara kontinue.

"Edukasi konsep 3R, reuse, reduce, recycle harus dilakukan secara kontinu," kata Kenneth.***

Editor: Egia Astuti Mardani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x