Selain itu, peserta juga berharap ada strategi pelatihan dan pengembangan yang dapat meningkatkan adaptabilitas karyawan dalam lingkungan kerja hybrid.
Baca Juga: Lowongan CASN 2024: Formasi 600 CPNS dan PPPK Diajukan BKPSDM Pekanbaru, Pendaftaran Segera Dibuka…
Tantangan Implementasi Hybrid working di Industri Jawa Timur
Implementasi hybrid working di industri Jawa Timur menghadapi beberapa tantangan yang perlu diatasi. Tinjauan mengenai kendala-kendala ini menjadi penting agar perusahaan dapat mempersiapkan langkah-langkah yang tepat untuk menghadapinya.
Salah satu kendala dalam menerapkan hybrid working di industri Jawa Timur adalah keterbatasan infrastruktur digital.
Masih banyak perusahaan yang belum memiliki akses yang memadai terhadap teknologi yang dibutuhkan untuk mendukung pengaturan kerja dari jarak jauh.
Selain itu, tantangan lainnya adalah kurangnya kepercayaan dari pihak manajemen terhadap produktivitas karyawan dalam model kerja hybrid.
Perubahan budaya kerja juga menjadi tantangan dalam implementasi hybrid working. Model kerja ini mengubah pola kerja tradisional di mana semua karyawan bekerja secara fisik di kantor. Penerapan hybrid working memerlukan adaptasi dari semua pihak, termasuk manajemen dan karyawan, dalam mengatur waktu dan tugas dengan efisien.
Strategi untuk mengatasi hambatan-hambatan dalam implementasi hybrid working
Untuk mengatasi hambatan-hambatan dalam implementasi hybrid working, para peserta webinar menyepakati beberapa strategi yang dapat diterapkan oleh perusahaan.
Di antaranya adalah meningkatkan infrastruktur digital, memberikan pelatihan kepada karyawan untuk mengembangkan keterampilan kerja dari jarak jauh, serta memperkuat komunikasi dan koordinasi antar tim melalui teknologi digital.