Kasus Covid-19 Bertambah di Olimpiade Tokyo 2020, Begini Tanggapan Penyelenggara

- 21 Juli 2021, 06:47 WIB
Ilustrasi. Ketua Penyelenggara Olimpiade Tokyo 2020 menanggapi bertambahnya kasus Covid-19 menjelang gelaran tersebut.
Ilustrasi. Ketua Penyelenggara Olimpiade Tokyo 2020 menanggapi bertambahnya kasus Covid-19 menjelang gelaran tersebut. /Tangkapan layar Instagram/@tokyo2020

PR SOLO RAYA - Jelang Olimpiade Tokyo 2020 ada penambahan 10 kasus positif Covid-19 dalam 24 jam terakhir, sehingga total orang yang terkena dampak menjadi 68 orang.

Ketua panitia penyelenggara Olimpiade Tokyo 2020, Toshiro Muto mengatakan dia akan mengawasi jumlah infeksi Covid-19 dan mengadakan diskusi dengan penyelenggara jika diperlukan.

Dilansir PRSoloRaya.com dari Sky Sports pada Selasa, 20 Juli 2021, Toshiro Muto tidak mengesampingkan pembatalan Olimpiade Tokyo 2020 di menit-menit akhir karena Covid-19.

Baca Juga: POPULER HARI INI: Ramalan Zodiak 21 Juli 2021 hingga dr. Tirta soal PPKM Darurat Diperpanjang

Meningkatnya kasus Covid-19 telah menghadirkan tantangan yang semakin besar bagi penyelenggara Olimpiade Tokyo 2020.

Ditanya pada konferensi pers terkait apakah Olimpiade Tokyo 2020 yang akan dibuka pada hari Jumat mungkin akan dibatalkan, begini tanggapan Toshiro Muto.

"Kami tidak bisa memprediksi apa yang akan terjadi dengan jumlah kasus virus corona. Jadi kami akan melanjutkan diskusi jika ada lonjakan kasus," kata Toshiro Muto.

Baca Juga: Jadwal TV Hari Ini, Rabu 21 Juli 2021: ANTV, Trans 7, dan TV One

"Kami telah sepakat bahwa berdasarkan situasi virus corona, kami akan mengadakan pembicaraan kepada lima pihak lagi,” lanjut Muto.

Pada titik ini menurut Toshiro Muto, kasus Covid-19 dapat naik atau turun, jadi dia akan memikirkan apa yang harus dia lakukan ketika situasi tertentu muncul.

Kasus Covid-19 meningkat di Tokyo menjelang olimpiade yang ditunda tahun lalu karena pandemi dan akan diadakan tanpa penonton.

Baca Juga: Jadwal TV Hari Ini, Rabu 21 Juli 2021: RCTI, GTV, MNC TV, dan Indosiar

Presiden International Olympic Committee (IOC) Thomas Bach mengatakan membatalkan Olimpiade Tokyo 2020 tidak benar-benar dilakukan meskipun ada pandemi global.

Jepang bulan ini memutuskan bahwa peserta akan bertanding tanpa penonton untuk meminimalisasi risiko infeksi lebih lanjut.

Upacara pembukaan juga akan berlangsung tanpa sponsor utama Olimpiade, hal itu memberikan kabar buruk setelah banyak atlet dinyatakan positif terkena Covid-19.

Baca Juga: Jadwal TV Hari Ini, Rabu 21 Juli 2021: Trans TV, SCTV, NET TV, dan TVRI

Toshiro Muto yang merupakan eks birokrat keuangan papan atas yang memiliki hubungan dekat dengan partai yang berkuasa di Jepang dikenal karena pilihan kata-katanya yang cermat.

Sementara penyelenggara menghadapi kemarahan publik domestik tentang pembatasan akibat Covid-19, publik juga khawatir atas kemungkinan lonjakan kasus yang dipicu oleh peserta Olimpiade Tokyo 2020 yang datang dari luar negeri.

Thomas Bach telah membela keputusan untuk menjadwal ulang Olimpiade untuk musim panas ini.

Baca Juga: Jam Buka Hartono Mall Solo Berubah Selama PPKM Darurat Diperpanjang, Cek Jadwal Barunya

"Pembatalan akan menjadi cara yang mudah bagi kami,” kata Bach dalam komentar pembukaannya di Sesi IOC ke-138 di Tokyo.

Bach mengatakan bisa saja gelaran olimpiade itu ditanggungkan lalu dipindah ke Paris 2024.

"Tetapi, pada kenyataannya, pembatalan tidak pernah menjadi pilihan bagi kami, IOC tidak pernah meninggalkan para atlet,” ujarnya.

Baca Juga: Curahan Hati Tsania Marwa Rayakan 5 Kali Lebaran Seorang Diri Tanpa Kehadiran Buah Hati: Akan Ada Waktunya

Menurut Bach, jika para penyelenggara Olimpiade seperti IOC dilanda keraguan, itu akan membuat banyak pihak panik.

"Keraguan kami bisa menjadi ramalan yang terpenuhi dengan sendirinya. Olimpiade bisa saja hancur berkeping-keping,” kata Bach.

"Itulah mengapa kami harus menyimpan keraguan ini untuk diri kami sendiri," tutup Bach.***

Editor: Akhmad Jauhari

Sumber: Sky Sports


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x