Olimpiade Tokyo 2020 Digelar Tanpa Penonton, Ini Reaksi Atlet dan Kapten Tim Jepang

- 19 Juli 2021, 13:17 WIB
Ilustrasi. Penyelenggara Olimpiade Tokyo 2020 mengumumkan gelaran itu diadakan tanpa penonton, atlet pun dibuat bingung.
Ilustrasi. Penyelenggara Olimpiade Tokyo 2020 mengumumkan gelaran itu diadakan tanpa penonton, atlet pun dibuat bingung. /Pixabay/Markus Spiske

PR SOLORAYA - Dalam waktu dekat, Olimpiade Tokyo 2020 segera dibuka pada 23 Juli 2021 mendatang.

Digelar di tengah pandemi Covid-19, pihak penyelenggara Olimpiade Tokyo 2020 belum lama ini mengumumkan bahwa beberapa cabor akan dipertandingkan tanpa penonton.

Kaitannya dengan hal itu, dikutip PRSoloRaya.com dari Channel News Asia, banyak di antara warga lokal hingga para atlet yang dibuat bingung.

Baca Juga: Max Verstappen: Selebrasi Hamilton Sangat Tak Pantas dan Hukumannya Tak Adil

Mereka bertanya-tanya mengapa mereka harus bersaing di depan tribun kosong di Olimpiade Tokyo 2020.

Sebelumnya tim official telah memutuskan untuk melarang penonton dari tempat-tempat Olimpiade Tokyo 2020 yang dimulai pada minggu ini.

Seperti disebutkan sebelumnya, pengosongan itu adalah upaya untuk membendung peningkatan infeksi Covid-19 yang saat ini berada dalam status kondisi darurat dan akan berakhir hingga 22 Agustus 2021.

Baca Juga: 12 Link Twibbon Selamat Hari Raya Idul Adha 1442 H/2021 M dan Cara Menggunakannya

Selain itu, pengunjung asing juga sebelumnya dilarang menghadiri ajang empat tahun sekali tersebut.

Christophe Dubi, selaku Direktur Eksekutif Olimpiade mengatakan kepada media daring hari ini Senin 19 Juli 2021, bahwa keputusan itu sudah bulat.

"Keadaan darurat telah diumumkan di Tokyo pada 9 Juli kemarin, dan salah satu keputusannya adalah melarang penonton," ucapnya.

Baca Juga: Tes Kepribadian: Bentuk Pusar akan Beritahu Kondisi Kesehatanmu

"Jelas, itu adalah keputusan yang kami hormati." ujarnya menyambungkan.

Walaupun demikian, Dubi memastikan aturan tersebut bisa berubah dan segera akan didiskusikan.

"Namun ada satu kalimat yang menyenangkan bahwa jika situasi berubah, situasinya dapat ditinjau kembali," tuturnya.

Baca Juga: Mengenal Adab Menyembelih Kurban, Cara, Syarat, hingga Bacaannya

"Acara olahraga kini memiliki penggemar tapi keputusan lain dimiliki oleh otoritas setempat. Kita harus menghormati itu," lanjutnya.

Komite Olimpiade Internasional (IOC) juga harus memangkas jumlah pejabat yang menghadiri upacara pembukaan pada hari Jumat 23 Juli 2021 nanti.

Beberapa atlet seperti kapten tim sepak bola putra Jepang, Maya Yoshida, mempertanyakan keputusan melarang penonton untuk menyaksikan langsung di venue.

Baca Juga: 10 Tips Diet Turunkan Berat Badan dengan Mudah dan Efektif

"Banyak uang pajak yang dibayar orang untuk mengadakan Olimpiade ini," katanya.

"Tapi orang tidak bisa pergi dan menonton. Jadi Anda bertanya-tanya untuk siapa Olimpiade itu, dan untuk apa." ujarnya.

Terkait hal itu, Dubi mengatakan pertanyaan seperti itu harus diajukan kepada penyelenggara dan pemerintah setempat.

Baca Juga: 17 Link Twibbon Idul Adha 1442 H atau 2021 M, Cocok Jadi Status Sosmed

"Kami telah menerima pertanyaan dari sejumlah atlet yang mengamati hal yang sama. Sejauh menyangkut IOC, kami menghormati keputusan ini dan mematuhi aturan ini," ujarnya.

"Tetapi Anda dapat mengajukan pertanyaan ini kepada panitia penyelenggara atau otoritas setempat," tuturnya.

Dubi mengatakan masih ada kemungkinan jumlah kasus virus corona bisa turun dengan alasan lain dan larangan itu akan bisa ditinjau.***

Editor: Akhmad Jauhari

Sumber: Channel News Asia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x