Peserta kirab melakukan tapa bisu dengan mengenakan pakaian adat Jawa khas Mangkunegaran, laki-laki mengenakan berkap hitam dan blangkon sedangkan para perempuan mengenakan kebaya kutu baru berwarna hitam. Mereka berjalan tanpa alas kaki dan tidak bersuara untuk mengikuti laku bisu ini.
Sementara itu, setelah rombongan kirab berjalan meninggalkan Pendopo Ageng, masyarakat langsung berebut untuk mencari berkah dari air bekas jamasan pusaka.
Bawa 1 Botol
Mereka membasuh mukanya, bahkan banyak juga yang membawa pulang air bekas jamasan, ada yang memasukkannya di botol bekas air mineral atau kantong plastik.
Dyah (55 tahun), dari Jakarta, juga turut membasuh mukanya. Wanita berkerudung tersebut tampak berkali-kali membasuh mukanya dengan air jamasan.
Ketika BeritaSoloraya.com, mencoba menanyakan kenapa membasuh mukanya dengan air jamasan, wanita itu menjawab singkat.
“Saya nggak tahu, cuma tadi banyak yang membasuh muka saya ikut saja. Saya berharap semoga ada berkah dengan membasuh muka,” kata wanita berkerudung ini.