BERITASOLORAYA.com – Wisata Sungai Maron sempat menjadi tempat pengabdian Dr. Pipit Wijayanti, S.Si, M.Sc yang merupakan Ketua Program Studi Pendidikan Geografi di UNS. Lokasi Dusun Maron terpilih menjadi salah satu tempat pengabdian Dr. Pipit Wijayanti, S.Si, M.Sc karena letaknya yang strategis.
Lokasi ini terbilang strategis karena terkait dengan pengembangan pariwisata di kawasan karst. Kawasan karst sendiri merupakan kawasan yang identik sulit dengan air, tetapi memiliki karakteristik yang unik yaitu terdapat sungai di atas permukaan.
Sungai di atas permukaan ini bisa dikembangkan untuk menjadi pariwisata. Sungai Maron ini bisa menjadi anugerah yang perlu dikembangkan dan dijaga, sehingga bisa menjadi sumber penghasilan bagi warga setempat.
Pada kesempatan tersebut, agenda dari Roadshow Program Kemitraan Masyarakat terdiri dari enam babak.
Yang pertama pembukaan, yang kedua penyampaian hasil pengabdian, yang ketiga sambutan-sambutan, yang keempat dialog dan paparan bersama rekan media, yang kelima penutup, dan yang keenam ishoma.
Setelah ishoma, agenda dilanjutkan kembali dengan kegiatan susur wisata Sungai Maron. Roadshow Program Kemitraan Masyarakat ini dihadiri oleh Tim Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Sebelas Maret Surakarta (LPPM UNS).
Selain dihadiri oleh Tim LPPM UNS, ternyata Roadshow yang digelar di Pacitan ini juga dihadiri oleh masyarakat Dusun Maron, pemangku kepentingan, para mahasiswa, dan awak media.
Dalam roadshow tersebut Dr. Pipit Wijayanti, S.Si, M.Sc menjelaskan bahwa kawasan karst di Pacitan identik dengan kawasan yang tandus, kering, dan tak produktif.
Namun, kondisi ini berbeda dengan Dusun Maron yang justru dialiri oleh Sungai Maron yang menjadi berkah bagi masyarakat.
Menurut Pipit, Sungai Maron ini bisa menjadi alternatif bagi warga sekitar yaitu dapat dijadikan sebagai input/pendapatan masyarakat sekitar. Walaupun kekeringan, tetapi tidak sampai aliran sungainya mengering.
“Akhirnya Sungai Maron ini menjadi alternatif untuk masyarakat sekitar, berkah tadi, sebagai input/pendapatan warga sekitar. Kita lihat di sini, walaupun kekeringan, di sini walaupun kawasan karst tetapi tidak kekeringan,” ujar Dr. Pipit Wijayanti.
Baca Juga: Rumah Ketua KPK Firli Bahuri Digeledah, terkait Kasus Eks Mentan Syahrul Yasin Limpo?
Pipit menambahkan bahwa dalam pengembangan pariwisata Dusun Maron ada sejumlah kegiatan pelatihan yang dilakukan.
Diantaranya pelatihan pengelolaan pariwisata kawasan karst berkelanjutan, pelatihan fotografi, pelatihan pengolahan produk unggulan dan pemasaran, serta pelatihan digitalisasi manajemen pariwisata.
Sementara itu, Kepala Desa Dersono Suwarlan yang turut menghadiri acara roadshow ini memberikan tanggapan positif untuk penelitian dan pengembangan pariwisata di Dusun Maron oleh UNS.***