PR SOLORAYA - Sebuah video beredar di media sosial yang menunjukkan sejumlah warga Palestina tengah dirias wajahnya menggunakan make up, untuk membuat tampilan luka-luka berdarah.
Video yang menunjukkan warga Palestina tengah menggunakan make up tersebut dibagikan oleh akun Twitter @Gsiwalette milik pengguna bernama Ps. Gideon pada 16 Mei 2021.
Dalam video yang beredar, terlihat penata rias mencampurkan bahan make up berwarna merah untuk membuat tampilan berdarah di warga Palestina.
Baca Juga: Ini Penyebab Suzuki, Nissan, dan Mitsubishi Tutup Pabrik Mulai Juni 2021, Terkait Covid-19
Selain itu, narasi video pun seolah ingin memperlihatkan warga Palestina sengaja memalsukan luka-luka di tubuh mereka agar warga dunia merasa kasihan dan memandang buruk Israel.
Dikabarkan bahwa video itu beredar saat konflik antara Israel dan Palestina tengah memanas, yakni sejak 10 Mei 2021.
Video tersebut seolah ingin memberikan kesan bahwa luka-luka yang dialami warga Palestina itu palsu.
Sebagaimana dilansir Pikiranrakyat-Soloraya.com dari Instagram @turnbackhoaxid, video itu ternyata adalah cuplikan di belakang layar dari sebuah projek film Palestina.
Film itu disebut disponsori lembaga amal dari Prancis, Doctors of The Worlds.
Dari lansiran kanal berita YouTube di Turki, TRT World, pada 2 Maret 2017, seorang perempuan asal Palestina bernama Mariam Salah merupakan penata rias yang membuat riasan luka-luka itu.
Baca Juga: Ikatan Cinta Ubah Jam Tayang, Yuk Simak Sinopsis 24 Mei 2021: Elsa Cerai, Andin Ngidam
Video yang diunggah kanal YouTube itu berjudul “Palestinian film industry | Cinema | Showcase”.
Dalam video tersebut, Mariam Salah tampak tengah merias para pemain film dari Palestina.
Maka dari itu, video beredar yang menunjukkan warga Palestina memakai riasan untuk membuat wajah mereka tampak luka-luka itu adalah hoaks.
Baca Juga: Yuk Simak, Polda Metro Jaya Siapkan 14 Pelayanan Samsat Keliling, Ini Syarat yang Mesti Dibawa
Saat menemukan unggahan media sosial yang kontroversial, masyarakat diharapkan untuk lebih teliti dan mengecek informasi sebelum mempercayai.***