Fakta Petrichor, Aroma Menenangkan Yang Datang Di Kala Hujan Turun

- 12 Januari 2022, 15:00 WIB
Ilustrasi Hujan
Ilustrasi Hujan /e.borneoland/Debbi Leriantoni

BERITASOLORAYA.com – Beberapa orang menggambarkan bau hujan sebagai pereda stres. Ini mungkin karena bau tersebut terhubung langsung ke hippocampus dan amigdala. Kedua bagian otak ini terlibat dalam emosi dan memori.

Mencium bau hujan dapat memunculkan kenangan manis yang menyenangkan seperti memercikkan genangan air saat kecil. Rasa nostalgia ini dapat menghilangkan stres.

Ketika hujan menghantam tanah, tetesan hujan menjebak gelembung udara yang mengandung geosmin.

Baca Juga: Donasi untuk Gala Terhalang Peraturan, Marissya Icha Penuhi Panggilan Kemensos

Gelembung bergerak melalui tetesan hujan dan meledak keluar dari aerosol, bahkan partikel yang lebih kecil tersebar di udara.

Selama hujan, partikel-partikel ini dilepaskan ke udara bersama dengan senyawa lain, geosmin, produk sampingan metabolik dari Actinobacteria tertentu, yang dipancarkan oleh tanah basah, menghasilkan aroma khas.

Setelah geosmin turun dari tanah dan ke udara, kita bisa mencium bau yang menenangkan dengan jelas karena hidung manusia sangat sensitif terhadapnya.

 “Hujan bisa mengeluarkan bebauan yang menenangkan,” kata Profesor Philip Stevenson, seorang pemimpin penelitian di Royal Botanic Gardens, Kew.

Faktanya, beberapa ilmuwan percaya bahwa orang menyukai untuk menghirup aroma hujan karena baunya yang menenangkan dan bisa menghilangkan stres.

Halaman:

Editor: Inung R Sulistyo

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x