Cek Fakta 'Aphelion' Benarkah Penyabab Cuaca Dingin di Awal Tahun 2022

- 5 Januari 2022, 10:29 WIB
Jarak Perihelion pada bulan Januari dan Aphelion pada bulan Juli
Jarak Perihelion pada bulan Januari dan Aphelion pada bulan Juli /@lofficina_del_planetario
 
BERITASOLORAYA.com - Aphelion merupakan jarak terjauh Bumi ke matahari sampai 152 juta kilometer. Baru-baru ini heboh akan pemberitaan cuaca dingin yang disebabkan oleh Aphelion.
 
Aphelion sendiri sekarang ini menjadi perhatian pengguna sosial media, yang mana dikait-kaitkan tentang cuaca dingin yang sekarang dihadapi Indonesia.
 
Namun benarkah karena Aphelion? dipastikan perihal peristiwa cuaca dingin di tahun 2022 ini bukan karena Aphelion. Hal tersebut telah diinformasikan oleh pihak bmkg.
 
 
Ada waktu ketika bumi relatif dekat ke matahari dan ada pula waktu ketika bumi relatif jauh dari matahari. Dan jarak terdekat ini disebut Perihelion sedangkan jarah terjauhnya disebut Aphelion.
 
Dikutip BeritaSoloRaya.com dari postingan yang diunggah akun instagram @infobmkg pada Rabu 5, Januari 2022.
 
Dalam sebuah postingan yang dibagikan menampilkan penjelasan perihal Aphelion yang bukan penyabab dari cuaca dingin tahun baru ini.
 
Diketahui sebelumnya beredar pesan broadcast di media sosial bahwa cuaca dingin di Indonesia, belakangan ini terjadi karena jarak bumi dengan matahari dalam titik terjauh saat periode revolusi atau Aphelion.
 
 
Dijelaskan bahwa saat berada di titik Aphelion, cuaca di bumi akan cenderung lebih dingin dibanding periode lainnya. Informasi tersebut dikatakan telah beredar sangat cepat dan cukup meresahkan masyarakat.
 
Lebih lanjut sebenarnya fenomena Aphelion ini adalah fenomena astronomis yang terjadi setahun sekali pada kisaran bulan juli. 
 
Kemudian atas kabar tersebut, plt Deputi Klimatologi badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Urip Haryoko menyebut fenomena cuaca dingin di beberapa wilayah Indonesia tidak terkait dengan Aphelion.
 
Diketahui alasannya, Aphelion tidak berpengaruh signifikan terhadap suhu di bumi, hal itu termasuk pada periode bumi letaknya lebih dekat dengan matahari (Perihelion).
 
 
 
Sejauh ini periode fenomena Aphelion puncaknya terjadi pada bulan juli, sedangkan Perihelion adalah januari. 
 
Urip mengatakan, saat Aphelion posisi matahari memang berada pada titik jarak terjauh dari bumi. Kendati begitu, kondisi tersebut tidak berpengaruh banyak pada fenomena atmosfer permukaan.
 
Lalu ia pun menyimpulkan cuaca dingin dalam beberapa hari terakhir bukan karena  Aphelion, tetapi karena faktor-faktor lain di luar sebab bumi berada di jarak terjauh dari matahari.
 
Sementara itu, pada waktu yang sama secara umum wilayah Indonesia berada pada periode musim penghujan dengan masa puncak terjadi pada Februari 2022.
 
Dan hal ini lah yang menyebabkan seolah Aphelion memiliki dampak yang ekstrem terhadap penurunan suhu di Indonesia. Padahal pada faktanya, penurunan suhu di masa pergantian tahun banyak disebabkan faktor di luar itu.
 
Semoga pembahasan di atas bermanfaat untuk kita semua, dan berharap cuaca dingin ini segera dalam keadaan stabil. ***
 

Editor: Inung R Sulistyo

Sumber: Instagram @infobmkg


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x