CEK FAKTA: 5 Kebiasaan Ini Bisa Obati Pilek dan Flu, Benarkah?

- 2 Agustus 2022, 10:38 WIB
Ilustrasi flu dan pilek. Ini kebiasaan yang sering disebut sebagai bentuk pengobatan, benarkah?
Ilustrasi flu dan pilek. Ini kebiasaan yang sering disebut sebagai bentuk pengobatan, benarkah? /illust-dwh/pixabay

BERITASOLORAYA.com -  Secara psikologis, lebih dari 80% orang akan mencari cara untuk tidak tertular atau menulari orang lain saat pilek dan flu. 

Kebiasaan yang sering dilakukan untuk menghindarinya antara lain dengan cenderung mencuci tangan lebih sering, menutupi mulut saat batuk dan bersin, atau sekadar stay di rumah untuk menghindari orang sakit.

Sebagian memilih mengonsumsi lebih banyak buah-buahan atau obat herbal untuk mengobati flu dan pilek.

Apakah kebiasaan-kebiasaan ini benar-benar ampuh mencegah sakit di musim flu atau justru hanya membuang waktu? 

Baca Juga: Guru Honorer Harus Tahu! Kemdikbud Beri Arahan agar Segera Perhatikan Hal Ini, Terkait Bantuan Insentif

Dilansir BeritaSoloRaya.com dari The Healthy, ada beberapa kebiasaan yang selama ini dianggap mampu mengobati flu tetapi ternyata hanya buang-buang waktu. 

  1.   Terlalu bergantung dengan hand sanitizer

Hand-sanitizer pernah menjadi produk primadona yang dimiliki semua orang terlebih di masa pandemi Covid-19. Produk ini dinilai sangat berguna karena dapat menjadi pengganti air dan sabun kapanpun dan di manapun.

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit, hand-sanitizer yang memiliki konsentrasi alkohol antara 60%-90% optimal digunakan jika sabun dan air tidak tersedia. Namun, bukan berarti menjadi pengganti air dan sabun.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Wilayah Indonesia Menurut BMKG, Selasa, 2 Agustus 2022, Didominasi oleh Hujan Ringan

Penggunaan hand-sanitizer yang berlebihan justru dapat menyebabkan kuman menjadi kebal terhadap alkohol dalam hand-sanitizer. Yap, yang berlebihan tidak selalu lebih baik.

  1.   Menggunakan bahan-bahan alami tertentu untuk mencegah flu

Menurut dr Aaron Milstone, seorang epidemiologi di Rumah Sakit Johns Hopkins, bahan-bahan alami mungkin memiliki manfaat. Tapi, katanya, tidak ada bukti bahwa itu akan menyembuhkan pilek atau flu.

“Pengobatan alami kemungkinan tidak akan merugikan, tetapi tidak ada data kuat yang mengatakan bahwa pengobatan alami akan membantu,” katanya.

Baca Juga: Pendaftaran FeLSI 2022 Telah Dibuka! Saat Bagi Siswa SMA,MA, dan SMK Tunjukkan Bakatnya

  1.   Mengonsumsi makanan tertentu untuk melawan flu

Sebagian orang meyakini bahwa lebih banyak mengonsumsi makanan yang mengandung vitamin C, seperti buah jeruk, maupun sayuran hijau untuk vitamin K, A atau C, bawang putih sebagai antiinflamasi, maupun mengombinasikan makanan-makanan tersebut dapat menyembuhkan pilek atau flu.

Namun, menurut Dr. Milstone, bukan itu masalahnya. Makanan sehat memang penting dan bermanfaat bagi tubuh. Akan tetapi, mengatakan makanan tertentu sebagai ‘pelawan flu’ tentu keliru.

Saat kedinginan, sup ayam dan tes panas mungkin membantu membuat kita merasa lebih baik, tetapi makanan tersebut tidak akan menyembuhkan.

Baca Juga: Segitiga Bermuda, Julukan Ancelotti untuk Casemiro, Modric, dan Kroos: Trio Real Madrid yang Tak Tergantikan

  1.   Salah menggunakan obat yang dijual bebas

Saat terserang flu atau pilek, sebagian orang akan segera membeli obat flu yang dijual secara bebas. Menurut dr. Milstone, obat bebas untuk virus memiliki efek samping dan harus dikonsumsi dengan hati-hati. Terlebih untuk anak-anak.

Obat-obat semacam ini memang akan membantu meringankan gejala penyakit jika digunakan dengan benar.

  1.   Mengonsumsi antibiotic

Jika merasa terserang pilek atau flu, jangan buru-buru mengonsumsi antibiotik. Lebih baik konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter.

Baca Juga: Info Guru! Benarkah Kurikulum Merdeka Resmi Dibatalkan dan Tidak Berlaku Lagi? Kemdikbud Beri Jawaban Ini

Antibiotik memang membantu membunuh bakteri tetapi tidak untuk melawan virus yang menyebabkan flu. Alih-alih mengobati, obat-obatan ini justru memiliki efek samping yang membahayakan.

Potensi efek samping antibiotik dapat mencakup reaksi alergi, peningkatan infeksi yang resistan terhadap antibiotik, dan risiko infeksi C. 

Nah, itulah 5 kebiasaan yang sering dilakukan untuk mengobati flu. Intinya, tidak boleh gegabah ketika sakit menyerang. Harus tetap bijak dalam mengambil langkah, serta tidak berlebihan. Semoga informasi ini bermanfaat. ***

Editor: Dian R.T.L. Syam

Sumber: The Healthy


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x