Nasi Pecel Madiun pada Zaman Kolonial Disukai Orang Eropa, Dikira Salad

- 9 Agustus 2023, 17:32 WIB
Nasi Pecel Madiun pada Zaman Kolonial Disukai Orang Eropa, Dikira Salad
Nasi Pecel Madiun pada Zaman Kolonial Disukai Orang Eropa, Dikira Salad /Instagram.com/@nasi_pecel_madiun_999/

BERITASOLORAYA.com - Madiun merupakan daerah yang terkenal dengan kuliner khas nasi pecelnya, tidak mengherankan kalau Madiun juga dijuluki sebagai kota pecel. Sebenarnya makanan ini sudah ada sejak jaman Kerajaan Mataram. Diduga nasi pecel merupakan makanan yang berasal dari Desa Selo yang terletak di sekitar lereng Gunung Wilis.

Ciri khas nasi pecel Madiun adalah sambalnya yang diberi tambahan daun jeruk purut. Sambal pecel umumnya dibuat menggunakan bahan dasar kacang tanah yang telah dihaluskan diberi cabai sesuai selera dan diberi berbagai bumbu agar tetap gurih dan nikmat.

Selain nasi dan sambal, penyajian nasi pecel juga dicampur dengan aneka sayuran hijau supaya lebih enak dan segar. Sayur-sayuran hijau yang umum digunakan diantaranya daun singkong, daun pepaya, kangkung, atau bayam. Olahan nasi pecel tersebut dapat dipadukan dengan makanan tambahan atau lauk pauk lainnya, seperti tempe, tahu, rempeyek, ikan goreng, empal, telur ceplok, daging sapi, dan sebagainya.

Baca Juga: 5 Manfaat Jus Buah Delima, Salah Satunya Cocok untuk Diet

Dilansir BeritaSoloRaya.com dari buku yang berjudul "Pecel Pincuk Madiun: Salad Madiun Merambah Mancanegara", yang menyatakan bahwa pada zaman kolonial Belanda nasi pecel banyak diminati oleh banyak orang dari Eropa.

Menurut tulisan-tulisan sejarah, pada jaman dahulu nasi pecel pada mulanya sering dijual di stasiun - stasiun tempat kereta api berhenti. Selain itu, juga banyak dijual di warung -warung makan pinggir jalan.

Penjual nasi pecel pada jaman dahulu ketika berjualan dapat naik di gerbong untuk menawarkan dagangannya kepada penumpang kereta api. Kemudian umumnya para penumpang kereta api ketika pagi hari akan membeli nasi pecel untuk sarapan pagi.

Tidak jarang juga, ketika pedagang nasi pecel berada di gerbong kereta, para penumpang kereta menjadi berdesak-desakan karena mengantri untuk membeli nasi pecel.

Pada umumnya penjual nasi pecel pada jaman dahulu menjual nadi pecel menggunakan alas daun pisang atau daun jati. Hal ini karena pada zaman dahulu daun pisang dan daun jati mudah didapatkan.

Halaman:

Editor: Windy Anggraina


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x