Network
Kasus penipuan tersebut bermula saat Jessica Iskandar pindah rumah di Bali pada tahun 2020. Pada saat itu, Jessica Iskandar ditawari oleh pihak endorse untuk mempromosikan mobil Alphard.
Contact person endorse tersebut adalah Claudia, sedangkan pimpinan dari endorse mobil tersebut adalah Christoper Stefanus Budianto atau bisa disebut dengan Steven.
"Saya menitipkan mobil Alphard pribadi saya dengan nomor polisi B73DAR untuk disewakan Steven melalui perusahaan Trip.id nya. Mobil tersebut tidak saya gunakan dan Steven menawarkan untuk mengambil mobil tersebut di Jakarta", penjelasan Jessica Iskandar.
"Pembagian keuntungan sebesar 66 juta per tiga bulan dan Steven bilang kalau BPKB dan STNK mobil saya harus ia simpan. Karena mobil tersebut akan disewakan oleh salah satu aparat negara dan harus jelas kepemilikannya juga akan diganti nomor polisinya untuk sementara", lanjut Jessica Iskandar.
Baca Juga: Bali United Diterpa Cedera Jelang Liga 1 2022-2023, Ini Kata Teco
Jessica Iskandar langsung mempercayai Steven tersebut. Ia juga memberikan mobil pribadinya untuk disewakan Steven, mobil tersebut yaitu mobil mini Cooper.
Karena keuntungan dari penyewaan mobil Alphard dan mini Cooper sudah terbukti, Jessica Iskandar dan Steven sepakat untuk membeli beberapa jenis mobil lainnya agar mendapatkan keuntungan yang semakin besar.
Mobil-mobil tersebut diantaranya empat unit Toyota Alphard, dua unit Porsche, satu unit Hummer, satu unit Mercedes BenZ Z Class, dan satu unit Land Cruiser. Mereka sepakat membeli mobil-mobil tersebut secara patungan.
Akhirnya, Jessica Iskandar menyadari penipuan yang dilakukan Steven. Karena pembagian keuntungan yang dijanjikannya tidak pernah diterima Jessica Iskandar. Dan ternyata bukti transferan yang dikirim Steven semua itu adalah palsu.
Baca Juga: Resmi! Begini Nasib Guru dan Tenaga Honorer pada PPPK 2022 Menurut Kemenpan RB, Adakah Aturan Baru?
