BERITASOLORAYA.com - Mendidik anak bukanlah hal yang mudah. Orang tua perlu ilmu yang akan diterapkan dalam memberikan pendidikan pada anak agar terwujud pola asuh yang lebih baik.
Khususnya mendidik anak laki-laki yang akan menjadi pemimpin bagi keluarganya nanti dan identik memiliki lingkungan pergaulan yang lebih berani, perlu adanya ilmu untuk mendidiknya dengan benar hingga menjadi pribadi laki-laki yang dapat diandalkan.
Sebenarnya apa tantangan dalam mendidik anak laki-laki?
Dilansir dari akun instagram @talkparenting meski anak perempuan juga bisa memimpin keluarga dan masyarakat tapi anak laki-laki yang biasanya kelak menjadi pemimpin bagi keluarga ataupun masyarakat.
Sehingga anak laki-laki harus diajari sikap tanggung jawab dan sikap jujur. Caranya dengan meneladaninya dan menghadirkan contoh maskulin.
Di sinilah peran pria sebagai ayah yang proporsional dapat menjadi role model bagi anak.
Baca Juga: 9 Tips Sukses Wawancara Untuk Beasiswa
Menurut Psikolog, Febria misalnya orang tua tidak bertanggungjawab, pergi, dan suka melakukan kekerasan pada anak maka nanti akan menjadi contoh bagi anak dan memiliki pribadi kurang maskulin.
Bisa juga ketika nasihat orang tua tidak sesuai dengan perbuatannya maka anak bisa enggan mendengarkan orang tua yang akhirnya dia bisa menjadi orang yang kurang jujur dan kurang bertanggungjawab.
Pemberian contoh orang tua pada anak atau bisa disebut leadership bisa dilakukan dengan meminta bantuan anak mengasuh adiknya agar tidak diganggu orang, diajak membantu pekerjaan fisik, atau dalam islam bisa diajak menjadi imam sholat.
Baca Juga: Viral, Billboard Permintaan Maaf Raditya Dika, Mimiknya Justru Malah Nyolot.
Dari sini bisa dilihat jika orang tua memang memiliki peran penting dalam mendidik anak. Namun, orang tua yang membebaskan dan tidak proporsional dalam mendidik anak laki-laki dan anak perempuan bisa membuat anak bingung menentukan panutan.
Nanti ketika anak sudah tumbuh dewasa, bisa jadi panutan atau role modelnya bukan hanya orang tua tapi juga bisa selebriti.
Sehingga, pergaulan anak harus diawasi dengan baik agar anak tidak mudah mengikuti arus hanya untuk mendapat pengakuan.***