Studi: Tingkat Bunuh Diri pada Pria yang Suka Merawat dan Peduli Keluarga Lebih Rendah

- 19 Juni 2021, 15:10 WIB
Penelitian menyebut tingkat bunuh diri pada pria yang suka merawat dan peduli keluarga lebih rendah dari aspek lain.
Penelitian menyebut tingkat bunuh diri pada pria yang suka merawat dan peduli keluarga lebih rendah dari aspek lain. /Pexels/Pixabay

PR SOLORAYA - Profesor Psikologi Universitas Negeri Colorado Silvia Sara Canetto telah menghabiskan bertahun-tahun meneliti pola dan makna bunuh diri menurut budaya.

Ia mencoba memahami variabilitas kematian akibat bunuh diri wanita dan pria di seluruh dunia. Faktanya, tingkat bunuh diri umumnya lebih tinggi pada pria daripada wanita.

Canetto dan rekan telah menyelesaikan studi baru yang memberikan wawasan tentang apa yang dapat berkontribusi pada kerentanan bunuh diri pria.

Baca Juga: 10 Rangkuman Pertanyaan dan Jawaban soal Vaksinasi di Jakarta Lewat Aplikasi JAKI dan Website

Sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Soloraya.com dari EurekAlert, studi ini menguji teori Canetto bahwa kematian akibat bunuh diri pria terkait dengan perilaku kehidupan pribadi pria.

Khususnya keterlibatan para pria yang rendah dalam ikut serta mengurus pekerjaan rumah tangga, bukan hanya kesulitan yang mungkin mereka hadapi dalam aspek kehidupan publik mereka, seperti halnya pekerjaan.

Teori Bunuh Diri Pria

Banyak teori telah diajukan untuk menjelaskan bunuh diri pria, kata Canetto.

Baca Juga: Cegah Peredaran Gelap Narkotika, Kemenkumham Pindahkan Narapidana Bandar Narkoba ke Lapas Nusakambangan

Halaman:

Editor: Gracia Tanu Wijaya

Sumber: EurekaAlert


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah