Mengenali 4 Macam Bentuk Cinta Dalam Pandangan Islam. Berikut Penjelasannya!

- 19 November 2021, 13:57 WIB
5 Pertanyaan Pada Diri Sendiri jika Sulit Menerima Cinta
5 Pertanyaan Pada Diri Sendiri jika Sulit Menerima Cinta /pixabay.com/

BERITASOLORAYA.com - Cinta adalah suatu perasaan yang positif, berupa emosi dan kasih sayang yang kuat, dan ketertarikan pribadi.
 
Para ahli menyebutkan bahwa cinta merupakan salah satu emosi dasar yang dimiliki manusia, selain marah, bahagia sedih dan takut. Tidak ada manusia normal yang tidak mengalami cinta dalam hidupnya.
 
Cinta adalah sebuah proses, dan jatuh cinta adalah proses pertamanya.
 
 
Namun sebelum itu, alangkah baiknya untuk mengetahui hakikat cinta suci, dengan mengenali 4 macam bentuk cinta dalam Islam.
 
Empat (4 ) macam bentuk cinta menurut Ibnu Taymiyyah (mahabbah) adalah amalan hati, cinta dapat diungkapkan dengan kata-kata dan amal perbuatan. Akan tetapi dasar perasaan cinta berada di dalam hati seseorang, cinta ada yang terpuji dan adapula yang tercela.
 
 
1. Mahabbahtullah (Mencintai Allah)
Cinta Allah Ta'ala merupakan dasar cinta dari segala bentuk mencinta yang dibenarkan dalam Islam. 
 
Kejujuran mencintai Allah Swt tercermin dari tanda-tanda yang direalisasikan oleh seorang hamba, di antaranya mendahulukan perkara yang Allah cintai atas selainnya.
 
2. Mahabbatu ma yuhibbuhullah (mencintai apa saja yang dicintai Allah) 
 
Dalam Al-quran, Allah Swt banyak menyatakan kecintaannya kepada hamba-hamba-nya, seperti kecintaan Allah kepada hamba yang berbuat kebaikan.
 
 
 
3. Cinta untuk dan karena Allah Swt.
 
Seseorang yang benar-benar mencintai Allah Swt dia akan mencintai seseorang atas dasar keimanan dan cintanya kepada Allah Ta'ala.
 
4. Almahabbah Ma'a-Allah (Mencintai sesuatu dan mensejajarkannya dengan kecintaan kepada Allah)
 
Adapun yang memalingkan seseorang dari Islam, maka bisa disebut dengan "Andad" yaitu tandingan-tandingan yang dicintai selain Allah, dan itu bisa berupa harta benda, keluarga, tempat tinggal, perniagaan dll.
 
 
Dari penjelasan di atas, maka kecintaan yang benar adalah kecintaan yang sesuai dengan sunnah Rasul, dan jika tidak sesuai dengan sunnah Rasul, maka kecintaan tersebut bisa menjadi kesyirikan.***

Editor: Inung R Sulistyo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x