BERITASOLORAYA.com – Penyakit psoriasis dan eczema merupakan jenis penyakit kulit yang paling umum. Perbedaan antara keduanya yakni pada gejala yang dialami. Keduanya menimbulkan bercak pada kulit yang membuatnya terasa kering dan gatal. Selain itu, psoriasis dan eczema sama-sama tidak menular.
Namun, kedua penyakit tersebut merupakan jenis penyakit yang bisa kambuh jika ada pemicunya.
Penyakit kulit eksim cenderung terjadi pada lipatan kulit, sedangkan psoriasis menyerang pada permukaan luar seperti siku atau kulit kepala.
Kedua penyakit kulit tersebut dapat menyebabkan peradangan, iritasi, dan perubahan warna kulit. Kondisi psoriasis dan eksim dapat dibilang sangat mirip. Namun, tetap ada perbedaan di antara keduanya.
Perbedaan Antara Psoriasis dan Eksim
Dikutip BeritaSoloRaya.com dari berbagai sumber pada 16 September 2023, berikut perbedaan antara psoriasis dan eksim mulai dari ciri, gejalanya, hingga penyebabnya.
Psoriasis
Penyakit kulit satu ini menyebabkan kulit kering, bersisik dan merah. Selain itu, kulit tersebut menjadi menumpuk yang disebut sebagai plak.
Psoriasis dapat terjadi pada usia rentang usia berapapun tapi, lebih sering terjadi pada orang dewasa. Biasanya muncul pada awal hingga akhir masa dewasa.
Baca Juga: CATAT 5 Ide Kerja Sampingan ini Bisa Sangat Menguntungkan untuk Menghadapi Tantangan Krisis Ekonomi
Meskipun eksim hanya menyerang kulit, psoriasis dapat menyerang bagian tubuh lain. Penyakit tersebut juga dapat mempengaruhi kuku, mata, dan persendian. Peradangan mata yang berhubungan dengan psoriasis disebut uveitis.
Paling sering psoriasis berkembang di permukaan kulit seperti kulit kepala, lutut bagian depan, dan pusar. Warna kulit dapat memengaruhi plak yang muncul pada penderita psoriasis.
Pada warna kulit gelap, psoriasis umumnya menyebabkan bercak abu-abu, ungu, atau pucat dengan sisik keperakan. Sementara itu pada warna kulit terang, bercaknya berwarna merah atau merah muda dengan sisik putih keperakan.
Psoriasis umumnya terjadi ketika sistem kekebalan tubuh bekerja secara berlebihan dan menyerang sel-sel kulit yang sehat. Hal tersebut menyebabkan tubuh Anda membuat baru terlalu cepat.
Kemudian, menyebabkan kelebihan sel kulit yang terbentuk sebagai plak kulit pada psoriasis. Para peneliti percaya bahwa psoriasis merupakan penyakit keturunan. Selain itu, latar belakang genetik seseorang dapat memengaruhi risiko terkena psoriasis.
Misalnya, gen antigen leukosit manusia (HLA) tertentu seperti HLA-C*06:02 telah dikaitkan dengan risiko psoriasis.
Eksim
Kondisi penyakit tersebut menyebabkan kulit gatal, bersisik, teriritasi dan merah. Eksim yang parah dapat mengganggu tidur dan membuat sulit berkonsentrasi di tempat kerja atau sekolah.
Penyakit tersebut seringkali berkembang pada masa kanak-kanak. Tapi, eksim bisa muncul kapan saja. Biasanya eksim akan hilang saat dewasa. Terkadang penyakit tersebut juga bisa bersifat kronis.
Baca Juga: 5 Tempat Wisata Pantai Jawa Tengah yang Wajib Kamu Kunjungi, Nomor 1 Keindahannya Menyamai Bali
Eksim cenderung muncul di area lipatan kulit seperti belakang lutut, leher, lipatan lengan, dan wajah. Seperti halnya yang terjadi pada psoriasis, eksim muncul secara berbeda tergantung warna kulitnya.
Pada warna kulit terang, eksim biasanya terlihat merah. Pada warna kulit gelap, warnanya mungkin akan terlihat lebih coklat, ungu, atau pucat dibandingkan merah.
Belum diketahui secara pasti penyebab eksim. Penyakit tersebut bisa diturunkan melalui gen. Penderitanya juga mengalami mutasi pada gen pembuat protein yang disebut filaggrin.
Meski begitu, ada juga penderita yang tidak memiliki mutasi tersebut dan tidak menurunkannya pada keluarga yang lain.
Itulah perbedaan antara psoriasis dan eksim. Meski sama-sama penyakit kulit, keduanya memiliki ciri dan gejala yang berbeda.***