BELUM ADA VAKSIN! Penyakit Virus Nipah Harus Dicegah dan Diobati. Kemenkes Ungkap Sejumlah Cara Ini...

5 Oktober 2023, 15:12 WIB
Ilustrasi penyakit virus nipah /Syaibatulhamdi/pixabay

BERITASOLORAYA.com – Belakangan ini marak terdengar adanya penyakit virus nipah yang diberitakan telah terjadi lagi di India dan mengakibatkan adanya kasus meninggal dunia.

Meskipun di Indonesia kasus penyakit virus nipah belum ditemukan, namun pemerintah telah mengimbau seluruh masyarakat Indonesia untuk waspada dan menjaga pola hidup sehat.

Berkaitan dengan kembali munculnya penyakit virus nipah dan mematuhi anjuran pemerintah, ada baiknya Anda mengetahui cara mencegah penyakit virus nipah dan juga cara mengobatinya.

Dilansir BeritaSoloRaya.com dari Instagram @kemenkes_ri, berikut cara pencegahan penyakit virus nipah dan cara mengobatinya.

Baca Juga: Hati-Hati! 17 Ribuan Pendaftar CPNS Tak Memenuhi Syarat, Perhatikan Hal ini Agar Pendaftaran CPNS Sukses!

Pencegahan Melalui Pengendalian Faktor Risiko

1. Masyarakat diminta tidak meminum nira/aren langsung dari pohonnya, karena kelelawar bisa mengontaminasi sadapan aren/nira di malam hari. Sebaiknya nira dimasak sebelum dikonsumsi.

2. Masyarakat diimbau mengindari kontak langsung dengan hewan ternak seperti babi, kuda, dan lain-lain, karena ada kemungkinan terinfeksi virus nipah. Apabila terpaksa,maka harus memakai APD.

3. Masyarakat diimbau untuk mengonsumsi daging ternak yang sudah matang.

4. Masyarakat diimbau untuk mencuci dan mengupas buah secara menyeluruh. Buah yang telah digigit kelelawar harap dibuang dan jangan dimakan oleh siapapun.

Pengendalian faktor resiko lainnya juga harus dilalukan masyarakat, seperti:

1. Tenaga kesehatan, keluarga yang merawat, dan petugas laboratorium yang mengelola spesimen pasien terinfeksi, harus menerapkan pencegahan dan pengendalian infeksi (PPI) dengan benar.

2. Petugas pemotong hewan diimbau memakai sarung tangan dan pelindung diri saat menyembelih atau memotong hewan yang terinfeksi virus nipah.

3. Hewan yang telah terinfeksi virus nipah tidak boleh dikonsumsi oleh siapapun.

4. Masyarakat diimbau untuk menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat seperti membersihkan tangan secara teratur dan menjalankan etika bersin secara benar.

Baca Juga: Contoh Sambutan Sumpah Pemuda 2023 yang Singkat, Bisa untuk Osis dan Kepala Sekolah

Hal lain yang perlu diketahui, apabila Anda mengalami gejala yang mirip dengan gejala penyakit virus nipah, segera datangi dan periksakan diri ke Fasyankes terdekat.

Begitu pula halnya jika Anda terpaksa harus berinteraksi dengan hewan atau orang yang telah terinfeksi virus nipah.

Apabila Anda terdiagnosa penyakit virus nipah, maka dokter atau tenaga kesehatan akan menjalankan mekanisme pengobatan yang perlu dilakukan.

Bentuk mekanisme pengobatan yang akan dilakukan adalah terapi suportif dan simptomatik guna meredakan gejala yang dialami, karena belum ada pengobatan spesifik untuk penyakit virus nipah.

Bagaimana Gejala jika Telah Terinfeksi Virus Nipah?

Ilustrasi gejala terinfeksi virus nipah Pexels/cottonbro.

Diketahui, jika seseorang telah terinfeksi virus nipah, maka akan mengalami gejala yang beragam, mulai dari asimptomatis atau tanpa gejala, mengalami ISPA ringan atau berat, hingga ensefalitis total.

Orang yang terinfeksi virus nipah awalnya akan mengalami gejala demam, sakit kepala, mialgia (nyeri otot), muntah, dan nyeri tenggorokan.

Gejala awal tersebut selanjutnya dapat diikuti dengan pusing, mudah mengantuk, penurunan kesadaran dan tanda-tanda neurologis lain yang menunjukkan ensefalitis akut.

Beberapa orang yang terinfeksi virus nipah juga dapat mengalami Pneumonia Atopik dan gangguan saluran pernapasan berat.

Baca Juga: Segera CEK REKENING! Dana KJP Plus Tahap I Tahun 2023 Bulan Ini Telah Cair, Berikut Rincian Tiap Jenjangnya

Pada kasus yang berat, ensefalitis dan kejang akan dialami orang tersebut dan ada kemungkinan berlanjut menjadi koma dalam 24-48 jam hingga kematian.

Hal lain yang perlu diketahui adalah tentang Case Fatality Rate untuk penyakit ini adalah 40% hingga 70%. Hal itu karena gejala awal penyakit ini tidak khas atau spesifik.***

Editor: Rita Azlina

Tags

Terkini

Terpopuler