• Malnutrisi parah.
• Cedera otak.
• Penyakit parah di awal masa anak-anak, seperti batuk rejan, campak dan meningitis.
Baca Juga: 13 Tempat Wisata di Bandung Rekomendasi yang Populer, Mulai Alam, Wahana hingga Cafe
Hypophrenia atau keterbelakangan mental dibagi menjadi empat tingkat berdasarkan IQ dan kemampuan penderita dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitarnya.
Empat tingkat tersebut di antaranya adalah sebagai berikut ini.
• Ringan, biasanya orang tua baru menyadari bahwa anaknya mengalami Hypophrenia saat si anak tidak mampu mencapai target-target perkembangan umum anak-anak seusianya.
• Sedang, umumnya kelainan ini bisa didiagnosis ketika si anak mencapai usia 18 tahun ke atas.
Anak tersebut akan menunjukkan bahwa dirinya kesulitan beradaptasi dan mengembangkan dirinya.
• Berat, kelainan ini dapat didiagnosis setelah kelahiran si anak.
Anak akan mengalami kelainan berupa prematur dan tubuh yang berbeda dari kebanyakan anak normal lainnya.
• Paling berat, biasanya si anak akan menunjukkan pertanda bahwa dirinya tidak punya kemampuan untuk memahami instruksi atau permintaan seseorang.