Mengapa Ada Hubungan Antara Pernikahan Dini dengan Bayi Stunting? Mari Simak di Sini...

- 23 Juli 2022, 20:35 WIB
Ilustrasi pernikahan dini yang bisa sebabkan bayi stunting
Ilustrasi pernikahan dini yang bisa sebabkan bayi stunting /Pixabay/StockSnap



BERITASOLORAYA.com – Angka pernikahan dini di Indonesia bisa dibilang cukup tinggi, padahal hal ini menjadi salah satu sebab masalah bayi stunting di Indonesia.

Pernikahan dini menyebabkan adanya kemungkinan seorang perempuan akan melahirkan bayi stunting.

Hal ini karena perempuan yang menikah dini, memiliki organ reproduksi yang belum matang untuk mengandung dan melahirkan.

Sehingga peluang risiko untuk melahirkan bayi stunting pun semakin tinggi.

Baca Juga: 5 Tempat Wisata di Magelang Ini Harus Masuk Daftar Kunjungan, Segera!

Selain karena organ reproduksi yang belum matang untuk mengandung janin, ada beberapa faktor lain yang menjadi penyebab seseorang melahirkan bayi stunting.

Beberapa faktor ini diduga menjadi hubungan antara pernikahan dini dengan bayi stunting.

Dikutip BeritaSoloRaya.com dari unggahan akun Instagram @djikp, faktor yang diduga menjadi hubungan antara pernikahan dini dengan bayi stunting ini ada 6 macam.

Adapun 6 macam faktor tersebut di antaranya adalah sebagai berikut:

1. Organ reproduksi belum matang

Perempuan yang berusia minimal 19 tahun, biasanya organ reproduksinya belum matang.

Apabila organ reproduksi ini belum matang, jika si perempuan mengandung janin maka risiko melahirkan bayi stunting pun tinggi.

2. Psikologis belum siap

Pada dasarnya, pernikahan dini bisa menyebabkan psikologis anak belum siap.

Baik laki-laki maupun perempuan memiliki psikologis dan mental yang belum siap untuk membangun rumah tangga dan pernikahan.

Baca Juga: Hindari Kecanduan Gadget pada Anak dengan Cara Berikut

3. Belum punya pengetahuan cukup

Perempuan yang menikah di usia dini belum punya pengetahuan yang cukup tentang kehamilan dan pola asuh yang baik.

Itulah sebabnya, risiko untuk melahirkan bayi stunting pun jadi lebih tinggi.

4. Butuh gizi maksimal

Usia remaja pada umumnya membutuhkan gizi maksimal hingga umur 21 tahun.

Sehingga apabila anak-anak remaja menikah di usia dini maka belum memiliki gizi maksimal yang mendukung pertumbuhan organ reproduksi.

5. Berebut gizi

Tubuh remaja perempuan saat hamil belum memiliki gizi maksimal.

Sehingga menyebabkan tubuh remaja perempuan tersebut akan berebut gizi dengan janin di kandungannya. Itulah yang menyebabkan janin dan ibu tidak cukup gizi.

Baca Juga: 6 Manfaat Masker Pisang untuk Wajah Ini Jangan Diabaikan. Pembuatannya juga Praktis Loh...

6. Nutrisi tidak cukup

Apabila nutrisi ibu tidak cukup, maka akan berisiko BBLR (Berat Bayi Lahir Rendah).

Jika melahirkan bayi dengan berat lahir yang rendah, maka bisa dibilang bayi tersebut akan berisiko mengalami stunting di masa pertumbuhannya.

Itulah 6 faktor yang diduga menjadi hubungan antara pernikahan dini dengan bayi stunting.

Jadi bisa disimpulkan bahwa dengan menikah dini, maka risiko untuk melahirkan bayi stunting pun jadi lebih tinggi.***

Editor: Rita Azlina

Sumber: Instagram @djikp


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah