Setelah demam, sekitar satu hingga tiga hari kemudian penderitanya akan mengalami ruam mulai dari wajah hingga menyebar kebagian tubuh lain.
Virus cacar monyet tentu bisa dicegah dan dihentikan penyebarannya dengan tindakan yang tepat. Maka dari itu, ada beberapa pencegahan agar virus ini tidak menyebar.
Pertama, hindari bersentuhan atau kontak dengan hewan yang disinyalir bisa menjadi reservoir virus. Termasuk hewan yang sakit atau ditemukan mati di daerah yang terindikasi ada penyebaran cacar monyet.
Baca Juga: Resep Oseng Cumi Asin Enak dan Praktis, Tidak Perlu Banyak Bahan
Hindari juga kontak dengan benda-benda apapun yang pernah bersentuhan dengan hewan sakit atau terdeteksi cacar monyet.
Jika ada pasien yang terinfeksi, sebisa mungkin jangan ditempatkan dalam satu ruang dengan orang lain yang memiliki risiko tinggi terinfeksi.
Selanjutnya, gunakan alat pelindung diri (APD) ketika merawat pasien yang terinfeksi dan jangan lupa cuci tangan yang baik dan benar jika menyadari telah melakukan kontak dengan manusia atau hewan yang terinfeksi.
Hal yang tidak boleh dilewatkan, masaklah daging dengan benar dan matang agar bakteri dan virus mati.
Dinas Kesehatan DKI Jakarta dan Kemenkes juga akan melakukan surveilans pada kontak erat pasien sebagai upaya penekanan virus cacar monyet agar tidak semakin meluas.