Jumlah Kecelakaan pada Anak Berujung Kematian Tinggi, IDAI Anjurkan Hal Ini

- 5 April 2023, 05:05 WIB
Ilustrasi anak
Ilustrasi anak /freepik/Freepik

Baca Juga: SAH! THR 2023 untuk Honorer dan ASN di Daerah Ini Bakal Cair di Tanggal 10 April, Begini Kata Pj Bupati

Ia menilai semua usaha dokter anak akan menjadi sia-sia jika keamanan anak selama melakukan perjalanan tidak mendapat perhatian penuh.

Piprim Basarah Yanuarso menyebutkan yang menjadi permasalahan ialah kecelakaan banyak terjadi pada anak di usia remaja.

Data menunjukkan, tren kematian anak dalam kurun waktu tahun 2018-2022 akibat kecelakaan terpantau terus naik untuk remaja di usia 15-19 tahun. Hal ini tentunya membutuhkan perhatian serius, baik masyarakat maupun pemerintah.

Salah satu penyebab adanya jumlah kematian yang tinggi pada anak di usia tersebut karena terdapat remaja sudah mengendarai kendaraan bermotor padahal belum memiliki umur yang legal, atau belum memiliki KTP dan SIM.

Baca Juga: Alhamdulillah, Pensiunan PNS Sudah Mulai Terima THR Mulai 4 April 2023, Begini Rinciannya…

Sehingga mereka akan berkendara tanpa mengetahui dan memahami instruksi untuk menjaga keamanan di jalan raya.

“Jangan sampai ini menjadi kontributor yang signifikan pada mortalitas anak-anak kita khususnya pada remaja. Ini terkait juga dengan mudik termasuk di kampung. Maunya silaturahim Lebaran, malah kecelakaan, ini malah jadi buat musibah sendiri karena perbuatan sendiri karena tidak ada masalah safety-nya (keamanan),” Piprim menjelaskan.

Oleh sebab itu, ia meminta kerja sama yang baik antar anggota keluarga untuk dapat memastikan usaha dalam menjaga keamanan pada anak. Usaha tersebut salah satunya dengan menjaga kesehatan dalam kondisi prima serta memeriksa dalam setiap persiapan perjalanan.

Dengan begitu setiap anak dapat menghindari kecelakaan, serta proses tumbuh kembang dapat terus berlangsung secara optimal.

Halaman:

Editor: Anbari Ghaliya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah