Guru Besar ITB Menjelaskan Cara Mengatasi Masalah Polusi Udara di Jakarta, Simak Penjelasannya

- 27 Agustus 2023, 20:28 WIB
Guru Besar ITB menjelaskan cara mengatasi masalah polusi udara di Jakarta
Guru Besar ITB menjelaskan cara mengatasi masalah polusi udara di Jakarta /freepik.com/@jcomp/

BERITASOLORAYA.com - Polusi udara telah menjadi masalah serius di kota-kota besar di seluruh dunia, termasuk salahsatunya Jakarta, sebagai ibukota Indonesia. Tingkat polusi udara yang tinggi dapat memiliki dampak negatif pada kesehatan manusia dan lingkungan secara keseluruhan.

Namun, masih ada harapan untuk mengatasi masalah ini melalui inisiatif dan solusi yang tepat. Baru-baru ini, seorang Guru Besar dari Institut Teknologi Bandung (ITB) telah memaparkan solusi yang dapat membantu mengatasi polusi udara di Jakarta.

Dilansir BeritaSoloRaya.com dari laman Antara, bahwa Puji Lestari, seorang Guru Besar Teknik Lingkungan dari Institut Teknologi Bandung (ITB), telah memaparkan beberapa solusi untuk mengatasi polusi udara di ibu kota Jakarta.

Baca Juga: Pakai Air Purifier vs Tanaman untuk Bersihkan Udara di Rumah, Mana yang Paling Efektif?

Beliau mengungkapkan bahwa ada beberapa langkah yang dapat diambil untuk mengurangi emisi dari sektor transportasi yang menjadi penyebab utama polusi di Jakarta. Puji Lestari menyatakan dalam pernyataan tertulis di Jakarta pada hari Minggu bahwa mereka telah melakukan penelitian untuk memeriksa efek penurunan emisi tersebut.

Solusi pertama yang dipaparkan adalah penerapan standar EURO4 untuk kendaraan penumpang, bus, truk, dan sepeda motor. Menurut Puji, kendaraan berat memiliki jumlah yang signifikan, mobilitas yang tinggi, dan konsumsi bahan bakar yang besar, sehingga menghasilkan banyak debu.

Begitu juga dengan sepeda motor yang menghasilkan banyak polutan jenis CO. Oleh karena itu, emisi dari kendaraan-kendaraan ini harus diatur dengan ketat. Puji menjelaskan bahwa implementasi standar EURO4 tidak hanya berkaitan dengan teknologi kendaraan, tetapi juga bahan bakar yang digunakan. Kedua hal ini harus mendukung satu sama lain supaya lebih efektif.

Solusi kedua yang diusulkan adalah memberikan insentif bagi pemilik kendaraan listrik (EV) sebagai alternatif kendaraan bahan bakar minyak. Puji menekankan bahwa diperlukan infrastruktur pendukung seperti stasiun pengisian kendaraan listrik (SPKLU) untuk mendorong penggunaan EV secara luas kedepannya.

Dia mengusulkan kajian mendalam untuk memastikan bahwa penggunaan EV dapat mengurangi polusi udara dan bahwa penjualan EV serta pembangunan fasilitas SPKLU dapat dilakukan dengan tepat.

Halaman:

Editor: Windy Anggraina


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x