Netizen Dihimbau Tidak Sebarkan Konten Terkait Penyerangan di Mabes Polri, Kominfo Jelaskan Alasannya

31 Maret 2021, 21:29 WIB
Ilustrasi. Kominfo menghimbau netizen untuk tidak menyebarkan konten terkait penyerangan terduga teroris yang terjadi di Mabes Polri petang ini.* /Pixabay/Shutterbug75

PR SOLORAYA - Peristiwa penyerangan terduga teroris di Mabes Polri pada petang hari ini, Rabu 31 Maret 2021, tentu menghebohkan publik.

Terlebih belakangan ini, kepolisian sedang gencar-gencarnya melakukan penangkapan terhadap sejumlah terduga teroris di berbagai wilayah di Indonesia, sejak peristiwa bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar.

Di media sosial sendiri, diketahui banyak netizen yang turut menyebarkan konten-konten terkait dengan aksi penyerangan di Mabes Polri petang ini.

Baca Juga: Google Maps Akan Arahkan Pengguna ke Lokasi Ramah Lingkungan, Catat Waktu Peluncurannya

Menanggapi kejadian ini, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menghimbau masyarakat untuk tidak menyebarluaskannya.

"Terkait dengan dugaan tindak terorisme di Mabes Polri 31 Maret 2021, Kementerian Kominfo mengajak masyarakat untuk tidak menyebarluaskan konten,

"Baik berupa video, foto, maupun narasi berisi aktivitas kekerasan, gambar korban, berita bohong atau berita yang dimanipulasi, dan konten lain yang sejenis," ujar Juru Bicara Kementerian Kominfo, Dedy Permadi, sebagaimana dilansir Pikiranrakyat-Soloraya.com dari Antara.

Baca Juga: Ngaku Ditinggal Stefan William Saat Hamil, Celine Evangelista: Pas Mau Lahiran Baikan

Tidak hanya itu, Kominfo juga meminta masyarakat untuk melapor ke aduankonten.id apabila menemukan konten yang mengandung aksi terorisme maupun radikalisme.

Menurutnya, aksi teroris yang bertujuan untuk menyebarkan ketakutan dan keresahan di masyarakat akan dapat semakin terbantu dengan tindakan netizen yang menyebarkan konten terkait di media sosial.

Hingga saat ini, Kominfo sedang berupaya melakukan patroli siber untuk memutus penyebaran konten-konten terkait penyerangan di Mabes Polri ini.

Baca Juga: Suasana Makin Ketat, Rumah Dinas Kapolri Langsung Dijaga Pihak Kepolisian

Sebelumnya, diketahui telah terjadi penembakan terhadap terduga teroris yang memaksa masuk ke dalam salah satu gedung di Mabes Polri, Jakarta, sekitar pukul 16.30 WIB hari ini.

Dari pantauan CCTV, terlihat bahwa terduga teroris tersebut menggunakan pakaian serba hitam, dan sempat mendatangi posko yang berada di dekat gerbang, sebelum akhirnya memaksa masuk.

Terduga teroris yang memaksa masuk di gedung Mabes Polri tersebut dilumpuhkan dengan enam hingga tujuh kali tembakan.

Baca Juga: PBNU: Penyerangan Terhadap Penegak Hukum dengan Dalil Apapun Tidak Dibenarkan

Usai terjadi penembakan terhadap terduga teroris tersebut, gerbang Bareskrim Mabes Polri ditutup pada pukul 17.00 WIB dan dijaga dengan ketat, begitu juga dengan rumah dinas Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo.

Selain itu, pengamanan juga diperketat di sejumlah Markas Polda di Indonesia, termasuk juga menutup akses masuk untuk publik.

Sementara itu, jenazah terduga teroris yang tewas tertembak di Mabes Polri kemudian dibawa ke RS Polri Raden Said Sukanto di Kramat Jati, Jakarta Timur.

Baca Juga: Penembakan di Mabes Polri Langsung Jadi Sorotan, Komisi III DPR RI Minta Intelijen Perkuat Fungsi

Malam ini, anggota keluarga dari terduga teroris diketahui telah mendatangi rumah sakit dan sedang dilakukan pendataan.***

Editor: Gracia Tanu Wijaya

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler