KPK Mencatat 1.552 Koruptor Kena OTT, Firli Bahuri: Masih Banyak Orang Baik di Indonesia

13 April 2021, 16:25 WIB
Ilustrasi KPK. /Pikiran-Rakyat.com/Amir Faisol

PR SOLORAYA – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mencatat ada sekitar 1.552 pelaku korupsi di Indonesia.

Jejak pelaku korupsi di Indonesia tersebut, disampaikan oleh Ketua KPK Firli Bahuri dalam acara peluncuran Aksi Pencegahan Korupsi Stranas Pencegahan Korupsi 2021-2022 secara daring pada Selasa, 13 April 2021.

"Yang tertangkap oleh KPK karena melakukan korupsi, itu tidak lebih dari 1.552 orang sampai hari ini. Artinya masih ada 262 juta lebih, warga negara Indonesia yang baik," ujar Firli dikutip Pikiranrakyat-Soloraya.com dari PMJnews.

Firli menilai, bahwa 262 juta lebih warga Indonesia masih mempunyai integritas dan termasuk orang baik.

Baca Juga: KKB Tembak Mati Dua Guru di Papua, Kombes Polisi M Iqbal Alqudussy: Pelanggaran HAM

Baca Juga: Rayakan Ulang Tahun ke-20 Tanpa Sang Ayah, Abidzar Pilih Ziarah ke Makam Ustaz Jefri Al Buchori

Mengingat, belakangan ini banyak korupsi yang menjerat sebagian kalangan pejabat negara maka KPK saat ini banyak mensosialisasikan pencegahan korupsi di sejumlah daerah di Indonesia.

Selain itu, Ketua KPK tersebut berharap ada banyak orang-orang baik lainnya agar bisa menularkan virus antikorupsi kepada masyarakat.

"Sesungguhnya Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, menciptakan dunia ini diisi oleh orang baik, jadi yakinlah, walaupun kita menemukan ada yang tidak baik, setidaknya kita satu-satunya menjadi baik," ujarnya.

Firli mengatakan, praktik baik ini perlu dikembangkan dan ditularkan kepada seluruh daerah. Karena jangan sampai orang yang kena OTT saja yang ramai.

Baca Juga: Semakin Mendekati Titik Terang, Tim KNKT Berhasil Unduh Seluruh Data CVR Pesawat Sriwijaya Air SJ-182

Baca Juga: Ramadhan 2021, Simak Surat An Nas Lengkap dengan Latin dan Artinya

Baca Juga: Kebut Pengembangan Vaksin Dalam Negeri, BPOM Optimis Vaksin Merah Putih Akan Diproduksi Massal Akhir 2021

Padahal, masih ada sekitar ribuan bahkan jutaan orang yang baik (tidak diramaikan).

“Praktik baik ini perlu dikembangkan dan ditularkan kepada seluruh daerah. Karena jangan sampai orang yang kena OTT saja yang ramai,” kata Firli.

“Sementara, masih banyak ribuan bahkan jutaan orang yang baik (tidak diramaikan),” sambungnya.

Praktik yang dimaskud Firli ialah, kampanye antikorupsi dengan berbagai target sasaran, di antaranya pelajar, mahasiswa, aparatur daerah (pemkab atau pemkot, OPD, kantor pelayanan publik, DPRD, KPUD, dan sebagainya), komunitas, dan masyarakat umum.

Semakin ramai kampanye antikorupsi digaungkan, diharapkan niat dan perilaku koruptif di Indonesia akan semkain menyusut.

Jika menyusut, maka kesadaran kolektif masyarakat semakin dewasa dan tentunya berbanding lurus dengan mindset yang baik.***

Editor: Nopsi Marga

Sumber: PMJ News

Tags

Terkini

Terpopuler