PR SOLORAYA - dr. Tirta turut memberikan komentarnya mengenai layanan test antigen bekas di Bandara Kualanamu.
Dokter sekaligus relawan Covid-19 tersebut kaget karena layanan test antigen di Bandara Kualanamu menggunakan alat bekas.
"Kasus yang sama terulang kembali, kenapa kok bisa digerebek? Cek langsung. Menggunakan alat steril swab stuck bekas bos," kata dr. Tirta.
Baca Juga: Dokter di India Mengemis Oksigen untuk Hidup, Prof Zubari Djoerban: Seperti Zona Perang
Ia heran mengapa kasus yang sama bisa terus terulang kembali di Indonesia.
"Kayak kasus yang sama bisa terulang kembali, terus-terusan gitu lho," terangnya.
dr. Tirta kemudian mengungkapkan jika di bulan Agustus lalu ia pernah mengusulkan test antigen tidak dijadikan syarat perjalanan.
Baca Juga: Sudah Setahun Tak Bertemu Eryck Amaral, Aura Kasih Beberkan Perkara Nafkah Anak Usai Bercerai
Hal ini karena menurut dr. Tirta swab test antigen dinilai tidak relevan.
"Beberapa waktu yang lalu di bulan Agustus saya sudah bilang dan mengusulkan bahwa swab antigen buat syarat perjalanan tuh nggak relevan," kata dr. Tirta seperti dikutip Pikiranrakyat-Soloraya.com dari laman Instagramnya.
Lebih lanjut, dr. Tirta mengungkapkan jika yang terpenting adalah menjaga protokol kesehatan 3M.
Baca Juga: Bentrokan Kembali Terjadi Pasca Kematian Presiden Chad, 2 Orang Tewas dan 27 Luka-Luka
"Toh Covid-19 bisa menular dari mana saja. Yang paling penting tuh 3M nya aja ketika kita di pesawat di transportasi umum yang terjadi kek gini di Soetta sekarang di Medan," tandasnya.
Oleh karena itu, dr. Tirta mengungkapkan jika sudah saatnya drama-drama seperti itu berhenti di Indonesia.
Mengingat sudah satu tahun lebih kasus Covid-19 mendera Indonesia dan belum juga terselesaikan.
Baca Juga: Polisi Gerebek Layanan Test Antigen Bekas di Bandara Kualanamu, Begini Kronologinya
"Ayolah mau sampai kapan, kok kenceng dramanya sih yang kayak gini gininya. Sudah setahun kasus yang sama terulang," tandas dr. Tirta.
Ditreskrimsus Polda Sumatra Utara menggerebek tempat layanan rapid test antigen di Bandara Kualanamu, Medan, pada Selasa, 27 April 2021.
Proses penggerebekan tersebut bermula dari keluhan calon penumpang pesawat yang mendapati hasil test antigen positif Covid-19 dalam kurun waktu kurang lebih satu minggu.***