Peneliti LAPAN Sebut Foto Kilatan Cahaya di Puncak Gunung Merapi Terkait dengan Aktivitas Hujan Meteor

31 Mei 2021, 13:49 WIB
Peneliti LAPAN mengaitkan foto kilatan cahaya di puncak Gunung Merapi yang viral dengan aktivitas hujan meteor. /Instagram.com/@gunarto_song

PR SOLORAYA - Beberapa waktu lalu, sebuah foto yang menampakkan sebuah benda langit bercahaya, diduga meteor jatuh di puncak Gunung Merapi, menjadi viral di media sosial.

Fenomena jatuhnya benda langit diduga meteor yang terjadi di puncak Gunung Merapi tersebut, diabadikan oleh seorang fotografer pemilik akun Instagram @gunarto_song.

Foto ini kemudian menimbulkan berbagai tanda tanya dari warganet, ada yang percaya bahwa foto tersebut benar-benar meteor yang jatuh di puncak Gunung Merapi, sebagian lagi meragukan jika foto tersebut hanya hasil rekayasa, dan ada pula yang mengkaitkan dengan hal mistis.

Baca Juga: Cabut Pembatasan Covid-19 1 Juni 2021, Menteri Pariwisata Mesir Optimis Sambut Banyak Wisatawan

Menanggapi hal ini, seorang peneliti dari Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Andi Pangerang, angkat bicara.

Sebagaimana diberitakan Pikiranrakyat-Tasikmalaya.com dalam artikel berjudul "Diduga Terkait dengan Hujan Meteor, Lapan Perkirakan Meteorit yang Jatuh di Gunung Merapi Telah Hancur", Andi justru mengkaitkan fenomena tersebut dengan hujan meteor.

 

Peneliti LAPAN itu berkata, menurut catatan International Meteor Organization (IMO), bahwa di bulan Mei saja, ada dua hujan meteor yang aktif.

Baca Juga: Terima Uang Rp1,6 Miliar dari Sejumlah Pihak, Penyidik KPK Diberhentikan dengan Tidak Hormat

Hal ini menjelaskan fenomena yang diabadikan pada Kamis, 27 Mei 2021 tersebut sesuai dengan aktifnya hujan meteor.

Karenanya, tertangkapnya fenomena itu oleh kamera pada hari Kamis, 27 Mei 2021, bertepatan dengan keaktifan hujan meteor.

Dikutip dari Antara, Andi mengungkapkan tentang hujan meteor yang berlangsung dalam periode April-Juni 2021.

Baca Juga: Taemin SHINee Wajib Militer Hari ini, Sempat Perpisahan dengan Rekan Segrupnya

Yang pertama ialah hujan meteor Eta Aquarid yang aktif sejak 19 April 2021 sampai dengan 28 Mei 2021.

Kedua, adalah hujan meteor Arietid yang akan terjadi pada 14 Mei hingga 24 Juni 2021 mendatang.

Untuk diketahui, hujan meteor merupakan tembusnya meteor ke permukaan bumi dalam jumlah yang banyak.

Baca Juga: Kerabat Dekat Sebut Ini Lokasi Lamaran Rizky Billar dan Lesti Kejora 13 Juni 2021 Mendatang

Fenomena ini tentu dapat disaksikan manusia dan terlihat mirip dengan jatuhnya hujan.

Andi menerangkan, jatuhnya meteor adalah hal-hal astronomis yang sudah lumrah terjadi.

Di samping itu, fenomena tersebut sama sekali tidak terpaut dengan gerhana bulan yang berlangsung pada 26 Mei 2021 lalu.

Baca Juga: Minta Pesepeda Tidak Arogan, Polda Metro Jaya: Beri Kesempatan Kepada Pengendara Kendaraan Bermotor

Jatuhnya meteor kali ini tidak memiliki kilatan cahaya begitu besar serta tanpa adanya ledakan.

Karenanya, Andi memprediksi ukuran meteoritnya yang hanya sebesar kerikil dan kemungkinan telah hancur terbakar saat menembus atmosfer bumi.*** (Zakia Nuraini/PR Tasikmalaya)

Editor: Gracia Tanu Wijaya

Sumber: PR Tasikmalaya

Tags

Terkini

Terpopuler