4 Fakta Covid-19 Varian Delta, Lebih Menular hingga Berpengaruh pada Ibu Hamil

24 Juni 2021, 10:38 WIB
Ilustrasi virus corona. Fakta seputar Covid-19 varian Delta. /Pexels/CDC

 

PR SOLORAYA – Baru-baru ini Indonesia dikejutkan adanya lonjakan kasus Covid-19 di berbagai daerah, ditambah lagi adanya fakta penyebaran strain virus corona varian Delta.

Penyebaran strain virus Corona B.1.617.2 atau varian Delta disinyalir muncul di wilayah India dan menyebar ke seluruh dunia.

Virus Corona varian Delta ini menjadi strain yang paling sering ditemukan di beberapa negara seperti Inggris dan Amerika.

Baca Juga: Cara Mengenali Pinjol Ilegal, dan Bagaimana Melaporkannya Kepada Pihak Berwajib?

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat setidaknya terdapat 80 negara yang telah terdeteksi adanya virus Corona varian Delta.

Di Indonesia, puluhan warga Kudus, Jawa Tengah yang terinfeksi Covid-19, dilaporkan tertular varian Delta tersebut.

Berikut fakta-fakta varian Delta yang telah dirangkum Pikiranrakyat-Soloraya.com dari berbagai sumber.

Baca Juga: Sinopsis My Roomate Is a Gumiho Episode 10 Tayang Malam Ini, Shin Woo Yeo dan Lee Dam Berpisah Lagi

1. Varian Delta lebih menular

Beberapa penelitian telah menyebutkan bahwa varian delta lebih menular dibandingkan dengan varian lainnya.

Data terbaru dari Inggris mencatat bahwa secondary attack rates atau jumlah penderita baru varian Delta lebih tinggi daripada Alfa.

2. Varian Delta berpengaruh pada ibu hamil

Beberapa penelitian juga menyebutkan bahwa varian baru ini bisa berpengaruh terhadap ibu hamil dan janinnya.

Baca Juga: Kiper Arema FC Adilson Maringa Mengaku Takjub pada Fanatisme Aremania

3. Anak muda banyak terpapar varian Delta

Di negara asal virus ini bermutasi, anak muda justru yang paling banyak terpapar dan juga menularkan.

Kasus yang terjadi di India, banyak anak muda yang datang ke rumah sakit dengan gejala berat, seperti sesak.

Hal itu dikarenakan anak muda sering mengesampingkan gejala-gejala penyakit yang bersifat ringan pada awalnya.

4. Gejala awal varian Delta cenderung ringan

Virus corona varian Delta awalnya memiliki gejala yang ringan, namun pemburukannya lebih cepat.

Baca Juga: LaNyalla Minta Pemda Segera Gunakan APBD untuk Sukseskan PEN dan Penanganan Covid-19

Sebelumnya gejala virus corona yang sering muncul ialah demam, batuk terus-menerus, dan juga kehilangan penciuman serta perasa.

Namun, baru-baru ini seorang profesor epidemiologi genetik dari King's College London, Tim Spector mengungkapkan bahwa gejala pada varian delta terlihat berbeda dari gejala varian lainnya.

Melansir laman PMJ News, gejala utama yang sering muncul adalah sakit kepala berat, yang diikuti sakit tenggorokan, pilek dan demam.

Untuk gejala seperti kehilangan rasa dan penciuman justru jarang ditemukan pada kasus varian delta ini.

Sementara itu, meningkatnya angka Covid-19 di Indonesia disebabkan karena kurangnya disiplin masyarakat terhadap protokol kesehatan.***

Editor: Nopsi Marga

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler