Profesor Aswandi Meminta Jamaah Haji Agar Hemat Tenaga demi Penyempurnaan Ibadah di Makkah

28 Juni 2022, 19:47 WIB
Profesor Aswandi meminta agar para jamaah hemat tenaga demi penyempurnaan Ibadah haji hingga sampai di puncak haji mendatang /dinar_aulia/Pixabay/

BERITASOLORAYA.com - Profesor Aswandi meminta agar para jamaah hemat tenaga demi penyempurnaan Ibadah haji hingga sampai di puncak haji pada 9 Dzulhijjah atau 8 Juli 2022 mendatang.

Selain itu, Aswandi juga meminta agar jamaah tidak diforsir. Hal itu diminta agar pelaksanaan haji dapat disempurnakan hingga pada Armuzna dan tawaf Ifadah.

Sebenarnya, demi menyempurnakan ibadah haji, tidak harus melakukan umroh sunnah berkali-kali sebelum puncak haji.

Sebab, ditakutkan kesehatan para jamaah yang melakukan umroh sunnah beberapa kali akan mengakibatkan terganggunya kesehatan sebelum puncak haji.

Baca Juga: Kemenag Umumkan Gelar Sidang Isbat Awal Zulhijah 2022. Berikut Rincian Sesinya

"Kami menyarankan dan menekankan agar jamaah hemat tenaga dan tidak diforsir agar pelaksanaan haji bisa disempurnakan sampai pada Armuzna dan tawaf ifadah," ucap Konsultan Pembimbing Ibadah daerah kerja Makkah Prof Aswadi di Makkah, Minggu.

Profesor Aswandi juga mengatakan bahwa para jamaah haji tidak diharuskan untuk melakukan umrah sunnah beberapa kali.

Meski begitu, tetap saja jamaah haji lumayan banyak yang telah berulang kali melakukan umrah sunnah sebelum terlaksananya puncak haji.

"Bagi mereka mungkin karena sudah antrian panjang untuk naik haji, mungkin aji mumpung. Tapi jangan berlebihan dilakukan berkali-kali. Pernah itu ada yang sakit akhirnya apa yang menjadi tujuan utamanya yaitu haji tidak bisa terselesaikan," lanjtunya.

Baca Juga: Ingin Menjadi Kepala Sekolah? Simak Syaratnya Menurut Permendikbud Terbaru, Lengkap dengan Masa Jabatan

Muhammad Khanif selaku Kepala Daker Makkah juga memberi imbauan agar para jamaah harus mempersiapkan dirinya masing-masing agar tetap dalam keadaan sehat dan juga harus menjaga asupan gizinya.

Hal tersebut diimbau karena ibadah pada saat hari puncak haji memakan energi yang cukup banyak.

Kemudian, jamaah juga diimbau untuk menghindari kegiatan yang membuat kondisi fisik melemah sebelum melaksanakan puncak haji.

"Jamaah hendaknya bisa mengukur sendiri sejauh mana kesiapan dari masing-masing jamaah dan tidak memaksakan diri untuk melakukan ibadah-ibadah yang sunah," ucap Khanif.

Baca Juga: Alyssa Ramadhani Adik Perempuan Marshanda Memberi Klarifikasi, Ada Apa dengan Marshanda?

Muthik Chasnawati (40) calon jamaah haji Embarkasi Surabaya sudah melakukan tujuh kali umrah yaitu umrah wajib sebanyak sata kali, sisanya umrah sunnah.

"Kita tawafnya santai saja, sai juga santai tidak dipaksakan. Kalau ada yang kurang sehat tidak ikut umrah," katanya.

Ia juga menjelaskan jika ada yang merasa kurang sehat, mereka tidak ikut umrah.

Dapat juga dikatakan bahwa hampir setiap hari Muthik dan suami pergi ke Masjid Aisha dengan niat umrah, untuk melakukan umrah sunnah.

Baca Juga: Park Bo Gum Buat Heboh Penggemar Gara-Gara Perlakuannya Terhadap Lisa BLACKPINK di Paris Fashion Show Celine

Bagi para jamaah haji yang akan melakukan kegiatan umrah sunnah harus dengan berniat umrah tepat berada di miqat (batas) salah satunya di Masjid Aisha di Tan'im.

Lokasi tersebut memiliki jarak sekitar tujuh kilometer dari Masjidil Haram.

Masjid Aisha ini merupakan suatu tempat yang dapat ditempati oleh jamaah untuk miqat. Para jamaah yang ingin miqat banyak memilih tempat tersebut, sebab jarak termasuk dekat.

Baca Juga: Raja Fashion K-Pop, G-Dragon Kembali Menuai Pujian Karena Style Terbarunya yang Diunggah Oleh Temannya

Jamaah pun bisa pergi sendiri memakai taksi atau kendaraan umum lainnya serta akan membayar 10 Riyal Arab Saudi sekali perjalanan dari hotel ke tujuan, Tan'im kemudian diantar lagi menuju Masjidil Haram. ***

Editor: Maulida Cindy Magdalena

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler