Alami Kekeringan, Beberapa Kabupaten dan Kota di Jateng Ini Terima Air Bersih dari BNPB

24 Juni 2023, 18:46 WIB
Ilustrasi kekeringan /pixabay.com

BERITASOLORAYA.com - Kekeringan ditandai dengan krisis air bersih dirasakan oleh warga di sebagian wilayah Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah (Jateng). Hal itu dikonfirmasi oleh pihak Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) setempat.

Abdul Muhari selaku Plt. Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB menyebut beberapa kabupaten/kota di Provinsi Jateng saat ini mengalami kekeringan yakni kekurangan air bersih.

Akibat Kekeringan yang melanda wilayah setempat, sejumlah 4.360 warga di Desa Kendalsari, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten mengaku kekurangan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari.

Baca Juga: TERBARU, Progres Penetapan NI PPPK Guru 2022 Kanreg 1 BKN Yogyakarta. Cek Segera Daerah Anda di Sini...

Untuk itu BNPB Kabupaten Klaten sedang mengatur pendistribusian 30.000 liter air bersih menggunakan mobil tangki sebagai usaha penanganan dan antisipasi kekeringan lebih lanjut.

"Kekeringan telah dirasakan oleh warga Desa Kendalsari, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten, dimana sebanyak 4.360 warga mulai kesulitan mendapatkan air bersih," ungkap Abdul Muhari Jumat, 23 Juni 2023 seperti yang dikutip oleh BeritaSoloRaya.com dari Antara.

Selain Desa Kendalsari, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten, krisis air besi juga dialami oleh Desa lain di Provinsi Jateng yakni Kabupaten Magelang.

Sebanyak 234 warga mengalami krisis air bersih dari dampak kekeringan yang terjadi di wilayah Desa Bulurejo, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang.

Baca Juga: PENGUMUMAN! Ada Lowongan Pekerjaan Terbaru dari PT Polindo Utama sebagai Recruitment Staff. Cek Syaratnya...

Abdul Muhari menyampaikan, BPBD telah bertindak dengan mengirimkan 10.000 liter air bersih untuk menanggulangi kekeringan di wilayah setempat.

\Kekeringan dirasakan juga oleh warga Kelurahan Jabung, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang, Jateng sebanyak 1.460 orang. Sebanyak 10.000 liter air bersih sudah dikirim oleh BPBD untuk menanggulanginya.

Plt. Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB itu mengatakan kekeringan terjadi pula di Desa Pojok, Kecamatan Tawangharjo, Kabupaten Grobogan, Jateng. Terdapat sejumlah 150 warga di daerah tersebut yang merasakan krisis air bersih.

"BPBD Kabupaten Grobogan telah mendistribusikan air bersih hingga 10.000 liter untuk menanggulanginya," ungkap Muhari.

Baca Juga: INFO VALID Titik Lokasi Sholat Idul Adha Muhammadiyah 28 Juni 2023 untuk Area Bekasi dan Sekitarnya

Sebagian Wilayah di Provinsi Jateng memang memiliki peluang curah hujan yang terhitung sangat rendah menurut informasi prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

Curah hujan di sebagian besar wilayah Jawa Tengah diperkirakan akan kurang dari 90 persen, atau kurang dari di 50 mm hingga tanggal 3 Juli 2023 mendatang.

BMKG juga menyebutkan jika pemanasan Suhu Muka Air Laut (SML) melebihi kondisi normal yang mengakibatkan El Nino menghasilkan musim kemarau tahun 2023 akan lebih panjang dari tahun sebelumnya.

Abdul Muhari menyampaikan jika kesimpulan kemarau tahun ini juga dapat memicu kebakaran hutan.

Baca Juga: Ini Tanggal Pengumuman PPDB Jateng 2023, Cek Alur Pendaftarannya

"Selain kekeringan, musim kemarau tahun ini dapat memicu terjadinya bencana kebakaran hutan dan lahan (karhutla)," katanya.

Ia menghimbau kepada masyarakat agar dapat mengantisipasi kekeringan dan krisis air bersih dengan cara menghemat juga mengelola penggunaan konsumsi air dengan baik.

Ia kemudian menghimbau kepada warga agar melakukan perbaikan terhadap lingkungan sekitar dengan melakukan penanaman pohon, rehabilitasi jaringan irigasi, konservasi air, lalu melindungi sumber air bersih alami yang tersedia.***

Editor: Anbari Ghaliya

Tags

Terkini

Terpopuler