Sejarah Dibalik Peringatan Hari Guru Nasional setiap Tanggal 25 November

25 November 2023, 13:21 WIB
Presiden Joko Widodo menghadiri acara Peringatan HUT ke-78 Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) dan Hari Guru Nasional (HGN) 2023 di Jakarta, pada Sabtu (25/11/2023). (ANTARA/Yashinta Difa) /

BERITASOLORAYA.com – Setiap tanggal 25 November, di Indonesia pasti diperingati sebagai Hari Guru Nasional. Hari tersebut merupakan momen yang sangat penting karena masyarakat Indonesia kembali mengenang jasa-jasa yang diberikan oleh guru-guru mereka. Hari Guru Nasional diperingati untuk mengenang peran guru di dalam pendidikan dan sebagai penghargaan kepada guru di Indonesia karena jasa-jasanya dalam mendidik siswa-siswinya.

Besarnya peran guru dalam pendidikan, tak heran membuatnya dikenang sebagai seorang pahlawan tanpa tanda jasa.

Peringatan Hari Guru Nasional ini sudah ditetapkan dalam Keputusan Presiden Nomor 78 Tahun 1994, yang menerangkan bahwa hari lahir PGRI pada 25 November adalah Hari Guru Nasional. Nantinya hari guru ini akan diperingati setiap tahunnya di Indonesia.

Baca Juga: Aura Kasih Cerita Alami Kejadian Mistis, Sara Felicia Justru Ungkap Hal Beda saat Syuting Film Rumah Iblis

Dikutip BeritaSoloRaya.com dari berbagai sumber pada 25 November 2023, ternyata Keputusan Presiden ini kemudian dikonfirmasi oleh undang-undang pemerintahan tahun 2005.

Akhirnya disepakati bahwa setiap tanggal 25 November diperingati sebagai ulang tahun berdirinya Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI).

Akan tetapi pada mulanya PGRI ini bernama Persatuan Guru Hindia Belanda (PGHB) yang dibentuk pada tahun 1912. PGHB terdiri dari guru pembantu, guru desa, kepala sekolah, serta pengawas sekolah.

Semua anggota PGHB memiliki latar belakang pendidikan yang berbeda dan pada umumnya bekerja di Sekolah Dasar serta Sekolah Rakyat Angka Dua.

Baca Juga: KLAIM SEKARANG! Tambahan Uang Jajan Saldo Gratis DANA Kaget Hari Ini 25 November 2023 Rp90 Ribu

Dalam sistem pembelajaran, mereka menggunakan bahasa lokal yang dipadukan dengan bahasa Melayu sebagai bahasa pengantar.

Selain PGHB, juga terdapat Himpunan Guru Pembantu (PGB), Persatuan Guru Desa (PGD), Himpunan Guru Ambachtsschool (PGAS), Persatuan Normaalschool (PNS), serta Hogere Kweekschool Bond (HKSB).

Adapula organisasi guru dengan nuansa pendidikan agama, seperti Christelijke Onderwijs Vereniging (COV), Katholieke Onderwijs Bond (KOB), serta Vereniging Van Mulo Leerkrachten (VVM). Selain itu, juga ada organisasi semua guru tanpa memandang kelompok agama yang disebut Nederlands Indische Onderwijs Genootschap (NIOG).

Namun seiring berjalannya waktu, guru tidak hanya berperan dalam perbaikan dan persamaan hak-hak dengan Belanda, tetapi juga menjadi bagian dalam perjuangan nasional untuk kemerdekaan.

Baca Juga: Apa Saja Parfum yang Digunakan para Selebriti Korea? Cari Tahu Deretan Namanya di Sini

Karena itulah kemudian di tahun 1932, PGHB diubah menjadi Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI). Pemakaian kata Indonesia mengejutkan Belanda dan mereka tidak menyukainya.

Pada zaman pendudukan Jepang, semua organisasi dilarang dan sekolah ditutup. PGRI tidak dapat melakukan aktivitas lagi.

Hingga akhirnya kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945 membebaskan guru-guru di Indonesia. Kemudian diadakanlah Kongres Guru Republik Indonesia yang diadakan di Surakarta pada 23-25 November 1945.

Dari sinilah perbedaan latar belakang guru dihilangkan demi penyatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Semenjak kongres tersebut, banyak dan seluruh guru di Indonesia mendeklarasikan diri dalam satuan forum PGRI. Inilah yang mengawali peringatan Hari Guru Nasional di Indonesia.***

Editor: Anbari Ghaliya

Tags

Terkini

Terpopuler