Tanggapi Kisruh Partai Demokrat, Fahri Hamzah: Momentum Evaluasi Partai Politik

- 7 Maret 2021, 20:45 WIB
Fahri Hamzah komentari kudeta Partai Demokrat.
Fahri Hamzah komentari kudeta Partai Demokrat. /Twitter @fahrihamzah

PR SOLORAYA – Politisi Partai Gelora, Fahri Hamzah, angkat bicara terkait kisruh yang terjadi di Partai Demokrat. Baginya, kasus ini dapat menjadi momentum bagi partai politik untuk mengevaluasi diri.

Kasus yang terjadi pada Partai Demokrat ini harus menjadi momentum evaluasi total tentang peran partai politik ke depan. Karena parpol semakin sibuk dengan dirinya sendiri,” tulis Fahri Hamzah sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Soloraya.com dari akun Twitter @Fahrihamzah.

Fahri Hamzah sebelumnya adalah politisi dari Partai Keadlian Sejahtera (PKS), ia kemudian menginisiasi berdirinya Partai Gelora setelah didepak dari PKS.

Baca Juga: Ramalan Zodiak 8 Maret 2021 Bagi Aries, Taurus, dan Gemini, Jangan Terlalu Percaya Diri

Baca Juga: Hobi Dekati Pria Muda, Barbie Kumalasari Rela Kuras Kantong hingga Rp10 Miliar

Kecenderungan partai politik di Indonesia terhadap figur memang berbahaya. Sebab, jika figur tersebut menurun, maka pamor partai juga menurun.

Beberapa peneliti menganggap, jika partai-partai politik di Indonesia tidak memiliki ideologi dan fondasi khusus. Sehingga, alternatif yang dapat dimanfaatkan masing-masing partai, adalah dengan menggunakan popularitas figur.

Studi yang dilakukan oleh Lili Romli, Peneliti Utama Pusat Penelitian Politik LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia), dalam jurnalnya berjudul Koalisi dan Konflik Partai Politik pada Era Reformasi mengungkapkan beberapa hal.

Di antara konflik-konflik internal partai politik di Indonesia, alasan yang banyak terjadi adalah perbedaan sikap partai dalam memilih tokoh. Salah satunya menjagokan suatu tokoh, baik pada Pemilihan Legislatif, maupun Pemilihan Presiden.

Baca Juga: Ramalan Zodiak 8 Maret 2021 Bagi Cancer, Leo, Virgo, Nikmati Masa Tenang dengan Pasangan

Baca Juga: Menyesal Tularkan Covid-19 ke Ashanty, Aurel Mohon ke Anang: Tolong Carikan Dokter Terbaik

Baca Juga: Disebut Terpidana Mati Paling Bahagia, Ini Kisah Sedih Dibalik Hukuman Mati Joe Arridy

Lili Romli juga mengungkapkan jika konflik internal dapat berakibat baik untuk pergerakan partai yang lebih dinamis. Namun, yang terjadi sebaliknya, di Indonesia konflik internal cenderung merusak partai.

Kisruh dalam Partai Demokrat menghadirkan narasi yang saling berseteru. Pihak pro-KLB menyatakan ingin mengakhiri dinasti dalam partai yang dilakukan oleh keluarga Cikeas (keluarga Susilo Bambang Yudhyono).

Sedangkan, kubu Agus Harimurti Yudhoyono, atau akrab dipanggil dengan AHY, menganggap KLB Partai Demokrat adalah ilegal dan berusaha menjual Partai Demokrat ke pihak eksternal.

Hingga saat ini, konflik dalam tubuh Partai Demokrat masih berlangsung. Pihak AHY, selanjutnya, akan menempuh jalur hukum guna menghadapi partisan-partisan partai yang telah menggelar KLB di Deli Serdang, Sumatera Utara.***

Editor: Nopsi Marga

Sumber: Twitter


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah