Disebut Terpidana Mati Paling Bahagia, Ini Kisah Sedih Dibalik Hukuman Mati Joe Arridy

- 7 Maret 2021, 19:12 WIB
Disebut terpidana mati paling bahagia, ini kisah sedih dibalik hukuman mati Joe Arridy.*
Disebut terpidana mati paling bahagia, ini kisah sedih dibalik hukuman mati Joe Arridy.* /Allthatsinteresting/Gina Dimuro

PR SOLORAYA - Nama Joe Arridy juga disebut sebagai 'terpidana mati paling bahagia'. Namun siapa sangka terdapat kisah menyedihkan dibalik vonis eksekusi mati yang diterimanya.

Joe Arridy adalah seorang pemuda dengan keterbelakangan mental yang dihukum mati karena mengaku telah membunuh seorang remaja putri berusia 15 tahun di Pueblo, Colorado, Amerika Serikat pada tahun 1936.

Dilansir Pikiranrakyat-Soloraya.com dari Allthatsinteresting, Joe Arridy yang memiliki kondisi layaknya anak berumur enam tahun tidak menyadari bahwa ia akan dihukum mati karena pengakuannya.

Baca Juga: Wajib Tahu! Tiga Bahan Alami Ini Ampuh Atasi Masalah Kulit Akibat Air Banjir

Memiliki IQ 46, membuat Joe Arridy dapat dipaksa untuk mengatakan atau melakukan semua hal. Termasuk ketika polisi memaksanya mengakui pembunuhan yang ternyata sama sekali tidak ia lakukan.

Disebutkan bahwa polisi setempat mengalami tekanan yang luar biasa saat itu untuk menguak pelaku dari pembunuhan keji seorang remaja putri berusia 15 tahun tersebut.

Namun kemudian kasus ini menuai titik terang dengan ditemukannya Joe Arridy, yang saat itu berusia 21 tahun sedang berkeliaran tanpa tujuan di sekitar lokasi kejadian serta memiliki ciri-ciri yang cocok dengan pelaku pembunuhan menurut para saksi.

Baca Juga: Nyawanya Hampir Tak Tertolong saat Positif Covid-19, Ashanty: 3 Kali Ngerasain Sakaratul Maut

Joe Arridy yang dipaksa akhirnya mengakui tuduhan pembunuhan yang diarahkan kepadanya. Ia kemudian dijatuhi vonis hukuman mati atas pengakuannya ini.

Halaman:

Editor: Gracia Tanu Wijaya

Sumber: Allthatsinteresting


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah