PR SOLO RAYA – Pimpinan Pusat Muhammadiyah akhirnya buka suara soal wacana impor beras yang kembali dikeluarkan oleh pemerintah. Mereka heran, mengapa para pejabat tidak kompak dalam membuat kebijakan.
Diketahui, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, dan Direktur Utama Bulog Budi Waseso tidak memiliki satu suara soal wacana impor beras.
Airlangga Hartarto sempat menyatakan jika pemerintah berencana mengimpor beras sebanyak satu hingga satu setengah juta ton.
Kebijakan tersebut, menurut Airlangga, ditujukan agar ketersediaan dan harga beras dalam negeri dapat terjaga dengan baik.
Baca Juga: Perjuangan Sadiman, Dari Disebut Gila oleh Warga hingga Menghijaukan Bukit Gersang di Jawa Tengah
Sebaliknya, dalam keterangan terpisah. Muhammad Lutfi menyatakan jika pemerintah tidak akan melakukan impor beras pada masa panen raya.
Menurutnya, kebijakan tersebut justru dapat merugikan dan menghancurkan harga beras yang dimiliki oleh petani.
Muhammadiyah menyayangkan sengkarut yang terjadi di tubuh internal pemerintah. Menurutnya, lambatnya pemerintah menetapkan kebijakan, akan kembali kepada rakyat kecil.