Indonesia Dapatkan Kuota Keberangkatan Haji di Tahun 2021, Simak Penjelasan Selengkapnya

- 29 Maret 2021, 14:26 WIB
Indonesia dipastikan mendapat kuota haji di tahun 2021, namun harga sewa maktab mengalami kenaikan. Berikut penjelasannya.*
Indonesia dipastikan mendapat kuota haji di tahun 2021, namun harga sewa maktab mengalami kenaikan. Berikut penjelasannya.* /Pixabay/Konevi

PR SOLORAYA - Indonesia dipastikan akan mendapatkan kuota untuk keberangkatan haji di tahun 2021 ini.

Kepastian kuota haji bagi Indonesia di tahun 2021 ini diungkapkan oleh Ketua Forum Komunikasi dan Silaturahmi Penyelenggara Travel Umrah dan Haji (FKS Patuh) Jabar, H. Wawan R. Misbach.

"Untuk besaran kuota (haji), aturan teknis, dan persiapan lainnya masih dalam proses pembahasan," kata Wawan sebagaimana diberitakan Jurnalsoreang-Pikiranrakyat.com dalam artikel berjudul "Indonesia Dipastikan Dapat Kuota Haji tahun 2021, Tapi Maaf Harga Sewa Maktab Naik Drastis".

Baca Juga: Bagi Anda Penggemar Netflix, Berikut Ini Judul-judul Film yang akan Tayang di Bulan April

Meskipun telah mendapatkan kepastian terkait kuota haji 2021, harga sewa maktab di tanah suci diketahui saat naik secara drastis.

Terjadinya kenaikan harga sewa maktab diduga karena jumlah jemaah haji yang berkurang akibat kondisi pandemi Covid-19.

Selain harga sewa maktab yang naik, menurut Wawan semua ibadah haji yang dilaksanakan pada masa pandemi Covid-19 ini harus mengacu pada protokol kesehatan yang ketat.

Baca Juga: Bocoran Ikatan Cinta Hari Ini 29 Maret 2021, Ingin Bercerai, Nino Khawatir Dijebak Elsa Lagi

"Setiap calon jamaah haji dan para petugas haji harus segera melakukan vaksinasi Covid-19 sebagai syarat wajib untuk datang ke Saudi Arabia," ujarnya

Terkait dengan penyelengaraan haji khusus atau haji plus, hampir semua asosiasi penyelenggara ibadah haji berlomba-lomba menggali informasi tentang teknis dan prosedur vaksin Covid-19 untuk calon jamaah haji yang efektif dan efisien.

 

"Ikhtiar tersebut dilakukan dengan konsultasi ke pihak-pihak terkait atau dengan menyelenggarakan webinar melalui media masa, pembicara yg dihadirkan juga mewakili dari pihak Kementerian Kesehatan, Kementerian Agama, konjen RI di Jeddah dan perwakilan Pemerintah Saudi Arabia," katanya.

Baca Juga: 5 Golongan yang Tak Boleh Mengonsumsi Jahe Secara Berlebihan, dari Wanita Hamil hingga Orang Kurus

Bahkan, asosiasi travel haji plus juga mencari vaksinasi mandiri atau berbayar apabila tidak mendapatkan jatah untuk vaksinasi gratis dari pemerintah.

"Namun, seharusnya asosiasi penyelenggara haji khusus tidak hanya fokus pada teknis penyelenggaraan vaksin Covid,

"Ada hal lain yang tidak kalah pentingnya, yang harus diperjuangkan oleh asosiasi penyelenggara haji, yaitu bagaimana mampu melobi pihak pengelola maktab, agar mereka tidak seenaknya menaikkan harga jual maktab atau penginapan," katanya.

Baca Juga: Bisa Meningkatkan Fokus Sepanjang Hari, Simak 5 Makanan yang Bisa Menambah Energi

 

Hal ini dengan alasan sehubungan musim haji saat pandemi sehingga pihak maktab menaikkan harga sewa maktab secara drastis.

"Di sinilah peran asosiasi penyelenggara haji diuji, apakah mereka mampu mengendalikan harga maktab atau lepas tangan begitu saja,

"Sementara pemerintah dalam hal ini Kementerian Agama lebih asyik mengurusi haji reguler, yang memperjuangkan jaminan harga agar sesuai tetap sama seperti tahun lalu atau maksimal tidak jauh dari biaya haji pada tahun sebelumnya," katanya.

Baca Juga: Sempat Ramal Tentang Ledakan Bom, Roy Kiyoshi Ungkap Peristiwa Lain yang akan Terjadi Sepanjang 2021

Seandainya harga maktab naik 100 persen dengan alasan kapasitas maktab untuk tahun ini hanya akan terisi 50 persen, maka bisa dipastikan harga sewa maktab juga akan naik 100 persen.

 

"Hal ini berdampak signifikan terhadap tingginya harga yang akan diberlakukan kepada calon jamaah haji khusus. Begitu juga halnya dengan harga-harga fasilitas lain seperti bus dan jasa layanan lainnya yang juga pasti naik dengan alasan pandemi," ucapnya

Dengan tingginya biaya haji khusus yang akan diberlakukan kepada jamaah, kata Wawan, maka yang dikhawatirkan adalah calon jamah haji mundur dan menangguhkan keberangkatan haji untuk tahun ini.

Baca Juga: Sebelum Kilang Pertamina Balongan Meledak, Warga Sempat Mencium Bau Menyengat hingga Membuat Muntah

"Sehingga kuota yang disediakan untuk haji khusus tidak terserap sesuai harapan,
Atas dasar itulah, kami memohon kepada pihak asosiasi penyelenggara haji khusus untuk segera mengambil langkah-langkah strategis,

"Meminta bantuan pemerintah untuk duduk bersama membahas hal ini dengan pihak Arab Saudi," katanya.

 

Hal ini guna mendapatkan jaminan harga maktab, bus, atau layanan fasilitas lainnya. "Dengan harapan agar tidak memberatkan calon jamaah haji khusus," katanya.*** (Sarnapi/Jurnal Soreang)

Editor: Gracia Tanu Wijaya

Sumber: Jurnal Soreang


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah