PR SOLORAYA - Kasus bom bunuh diri yang terjadi di Gereja Katedral Makassar pada Minggu, 28 Maret 2021 masih terus diselidiki.
Satu persatu fakta mulai terungkap hingga keberhasilan tim Densus 88 menangkap belasan orang yang diduga terlibat dalam jaringan bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar tersebut.
Sehubungan dengan kasus bom bunuh diri ini, seorang tokoh Papua, Christ Wamea, menyoroti adanya perbedaan dari temuan barang bukti pada kasus bom dulu dan saat ini.
Baca Juga: Dicibir Tak Tahu Malu, Gisel: Aku Begini Bukan Nggak Ada Rasa Sedih
Melalui akun media sosial Twitter pribadinya, @PutraWadapi, ia mencuit bahwa pada kasus bom dahulu, aparat kerap menemukan barang bukti berupa seperangkat alat sholat dan buku-buku tentang jihad.
"Dulu stp ada kasus teror bom barang bukti yg biasanya ditemukan dirmh terduga teroris adlh Alquran, sajadah (seperangkat alat sholat) buku2 ttg jihad dan VCD," ujarnya, sebagaimana diberitakan Pikiranrakyat-Depok.com dalam artikel berjudul "Beda Barang Bukti Teror Bom Dulu dan Sekarang, Christ: Dulu Alquran dan Alat Salat, Kini Poster HRS dan FPI".
Namun, pada temuan barang bukti di kasus bom bunuh diri kali ini, Christ Wamea mengatakan bahwa aparat justru menemukan barang bukti berupa poster Habib Rizieq Shihab dan sejumlah pernak-pernik FPI.
"Sekarang beda yg ditemukan dirmh terduga teroris adlh poster HRS dan pernak pernik dari FPI," tutur Christ Wamea menambahkan.