Padahal, lokasi kedatangan orang nomor satu di Indonesia tersebut berjarak 50 meter dari tenda pengungsian.
Lebih lanjut, Ari menjelaskan jika para pasien yang dirawat di posko kesehatan mengalami luka kaki yang robek, luka bernanah, hingga jatuh pingsan.
Baca Juga: Nadjib Hamid Wafat, Keluarga Besar Warga Muhammadiyah: Kami Benar-benar Kehilangan
Kelelahan yang dialami para pengungsi saat menyaksikan kehadiran Jokowi juga diduga dipicu karena cuaca yang sedang terik.
Pada Jumat siang di wilayah Ile Boleng, berdasarkan data BMKG, suhu di sana mencapai 32 derajat celcius.
"Faktor cuaca mempengaruhi. Ada yang jatuh luka dan robek. Kebetulan delapan yang terdata mengalami pingsan. Butuh penanganan penjaitan luka dan sebagainya," katanya seperti dikutip Pikiranrakyat-Soloraya.com dari Antara.
Rupanya kehadiran Jokowi itu tidak hanya disambut oleh para pengungsi, melainkan oleh warga di sekitar Gunung Ile Boleng lainnya seperti Desa Hadubala, Lamanele, Lowo Pao, Nobo Gaya, Lama Lakka.
Para warga tersebut mengatakan jika kehadirannya itu karena ingin menyaksikan momen pertama kali Jokowi menginjakkan kaki di kampung halaman mereka.
"Yang saya tahu, baru hari ini Pak Presiden Joko Widodo menginjakkan kaki di kampung ini. Makanya saya datang untuk lihat," kata warga Kecamatan Witihama, Flores Timur, Willy Lamabelawa (43).***