Bangunan Rusak Dampak Gempa di Trenggalek Terus Bertambah, Kerugian Capai Miliaran Rupiah

- 11 April 2021, 15:27 WIB
Ilustrasi. Bangunan Rusak Dampak Gempa di Trenggalek Terus Bertambah, Kerugian Capai Miliaran Rupiah.
Ilustrasi. Bangunan Rusak Dampak Gempa di Trenggalek Terus Bertambah, Kerugian Capai Miliaran Rupiah. /Pixabay/RoadLight

PR SOLORAYA - Akibat gempa bumi yang melanda Kabupaten Malang pada Sabtu, 10 April 2021, sejumlah bangunan di Trenggalek seperti rumah warga maupun fasilitas publik mengalami kerusakan. Bahkan jumlahnya juga terus bertambah.

Dikutip Pikiranrakyat-Soloraya.com melalui Antara News pada 11 April 2021, kerusakan bangunan di Trenggalek disebabkan oleh kekuatan gempa bumi yang bermagnitudo 6,1 Skala Richter (SR) dengan episentrum 90 kilometer arah barat daya Kabupaten Malang, Jawa Timur.

Berdasarkan data terbaru dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Tagana Kabupaten Trenggalek pada Minggu, 11 April 2021, terdapat 63 bangunan yang rusak berat, sedang, maupun ringan.

Sejumlah bangunan yang rusak akibat gempa bumi yang melanda Kabupaten Malang tersebar di 27 desa di 11 kecamatan.

Baca Juga: KKB Tembak Mati Dua Guru di Papua, Kombes Polisi M Iqbal Alqudussy: Pelanggaran HAM

Baca Juga: Dinilai Sebagai Opsi yang Strategis, Gubernur Khofifah Usulkan Balai Desa Jadi Tempat Pengungsian Korban Gempa

Hingga saat ini, tidak ada jumlah korban jiwa akibat peristiwa tersebut. Namun, jumlah kerugian akibat peristiwa tersebut ditaksir mencapai miliaran rupiah.

Saat ini, pihak terkait tengah melakukan peninjauan lapangan dalam proses pembersihan material rumah dan fasilitas publik yang porak-poranda yang diguncang oleh gempa bumi.

Joko Irianto selaku Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Trenggalek melaporkan bahwa adanya kemungkinan jumlah data kerusakan akibat gempa bumi akan terus bertambah.

Hal itu karena hingga saat ini proses pendataan di lapangan pasca gempa bumi masih terus berlangsung.

Baca Juga: Ayo Mengaji Ramadhan 2021: Baca Surat Al-Humazah, Arab, Latin, dan Artinya

Baca Juga: Demi Keamanan Mark Zuckerberg, Facebook Gelontorkan Dana hingga Lebih dari 23 Juta Dolar AS

“Data kerusakan dimungkinkan masih akan terus bertambah karena sampai saat ini pendataan di lapangan masih terus berlangsung,” kata Joko.

Berdasarkan data sementara, Kecamatan Durenan menduduki kasus terbanyak kerusakan.

Dari wilayah Kecamatan Durenan, terdapat 40 bangunan yang rusak akibat gempa bumi.

Bangunan kantor Kecamatan Durenan dan satu kantor Desa Karangaom juga dinyatakan rusak.

Bahkan, satu unit bangunan mushala di Desa Kendalrejo, bangunan Pondok Pesantren Babul Ulum di Desa Durenan, serta SMK Islam Durenan juga ikut mengalami kerusakan.

Untuk menyisir dampak lain dari gempa bumi, BPBD bekerja sama dengan tim reaksi cepat dan relawan gabungan seperti TNI/Polri.

Kegiatan tersebut termasuk juga menggelar gotong royong pembenahan untuk kerusakan skala ringan.

Begitu juga dengan pembersihan material bangunan yang ambruk dan menyelamatkan harta benda milik korban yang belum dievakuasi akibat gempa bumi yang meruntuhkan hunian mereka.

Joko Irianto menjelaskan bahwa langkah pertama yang akan dilakukan meliputi pencarian dan melengkapi data terlebih dahulu dengan melihat langsung kondisi lapangan.

Kemudian, pihak terkait akan mengusulkan dan mengoordinasikan dengan pihak pemerintah baik tingkat provinsi maupun tingkat pusat.

“Jadi, pertama (yang dilakukan) kami harus mencari dan melengkapi data dulu dengan melihat langsung kondisi lapangan. Kemudian, akan kami usulkan dan koordinasikan dengan (pemerintah) provinsi maupun pusat,” kata Joko.***

Editor: Linda Rahmadanti

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah