Soal KRI Nanggala-402, Profesor Australia Ungkap 2 Tantangan Mencari Kapal Selam yang Hilang

- 24 April 2021, 11:28 WIB
Profesor Australia, James Goldrick, menyatakan ada 2 tantangan mencari kapal selam KRI Nanggala-402 yang hilang.
Profesor Australia, James Goldrick, menyatakan ada 2 tantangan mencari kapal selam KRI Nanggala-402 yang hilang. /thyssenkrupp-marinesystems

PR SOLORAYA – Profesor bidang Strategi dan Kebijakan Angkatan Laut dan Maritim asal Australia, James Goldrick, mengungkap cara mencari kapal selam yang hilang di tengah belum ditemukannya KRI Nanggala-402.

Hingga kini KRI Nanggala-402 masih belum ditemukan, profesor dari Australia (Australian National University) mengungkap bagaimana cara mencari kapal selam yang hilang.

Menurut profesor Australia tersebut, ada dua tantangan dalam mencari kapal selam yang hilang termasuk KRI Nanggala-402 yang masih belum ditemukan.

Baca Juga: Usai Jalani 11 Kali Sidang Cerai, Ustadz Abdul Somad akan Segera Menikah, Benarkah dengan Ayana Moon?

2 tantangan mencari KRI Nanggala-402

James Goldrick menyatakan tantangan pertama adalah kapal selam dirancang untuk tidak mudah dilacak.

Lokasi yang paling jelas adalah tempat di mana kapal tersebut melakukan kontak meskipun kapal itu mungkin memiliki jalur yang telah direncanakan dalam latihan.

Tantangan kedua yang perlu ditaklukkan dalam mencari kapal selam yang hilang adalah dasar laut yang dalam.

Baca Juga: Prediksi Wolfsburg Vs Dortmund: Ambisi Haaland dan Sancho Tembus Zona Liga Champions

“Dasar laut jarang sekali berbentuk rata; ini menjadi tantangan kedua,” ujar James Goldrick dikutip PikiranRakyat-SoloRaya.com dari laman The Conversation.

Goldrick menuturkan berkaca dari pengalaman mencari kapal selam Argentina yang hilang pada 2017 silam, butuh waktu hingga 1 tahun untuk mencarinya.

Padahal saat itu kapal itu tenggelam di perairan berkedalaman 900 meter, teknologi yang digunakan adalah sonar berfrekuensi tinggi dan kamera bawah laut.

Baca Juga: Prediksi West Ham Vs Chelsea di Mola TV: Duel Liga Inggris Rebut Zona Liga Champions

“Saat kapal itu ditemukan, tidak ada jaminan awak kapal masih hidup, walaupun badan kapal utuh,” ujar James Goldrick.

“Jika satu atau lebih kompartemen kemasukan air, maka awak kapal mungkin berada di bagian kapal lain, tapi mereka memiliki pasokan udara terbatas. Ini masalah utama,” ujarnya melanjutkan.

Menurut Goldrick, waktu adalah hal yang paling krusial dalam pencarian kapal selam, hal sama terjadi pada KRI Nanggala-402.

Baca Juga: Masuki Hari Keempat Pencarian, Ronnie Rusli Sebut Kemungkinan Kapal Selam KRI Nanggala-402 Tak Dapat Diangkat

Sebagaimana diketahui, pasokan oksigen di kapal itu hanya tersedia untuk sekira 72 jam, hingga Sabtu pagi ini, 24 April 2021.

“Memang ada kemungkinan untuk individu melepaskan diri dari kapal selam yang karam naik ke permukaan, tapi prosedur berbahaya ini semakin berisiko di perairan yang semakin dalam,” ujarnya.***

Editor: Akhmad Jauhari

Sumber: The Conversation


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah