Lokasi Tenggelamnya Kapal KRI Nanggala-402 Ternyata Rumah Gurita Raksasa, Begini Gambaran Kehidupan Laut Dalam

- 27 April 2021, 14:04 WIB
Kapal selam KRI Nanggala-402 tenggelam di kedalaman 838 meter, berikut gambaran kehidupan yang ada di laut dalam.*
Kapal selam KRI Nanggala-402 tenggelam di kedalaman 838 meter, berikut gambaran kehidupan yang ada di laut dalam.* /Pixabay/ErikTanghe

PR SOLORAYA - Tenggelamnya kapal selam KRI Nanggala-402 di perairan utara Bali tentu menyisakan luka yang mendalam bagi bangsa Indonesia.

Tidak hanya kehilangan senjata pelindung NKRI, Indonesia juga turut kehilangan 53 putra terbaiknya dalam tragedi tenggelamnya kapal selam KRI Nanggala-402 ini.

Kapal selam KRI Nanggala-402 diketahui ditemukan di perairan utara Bali dengan kedalaman 838 meter di bawah permukaan laut.

Baca Juga: Pangkat Prajurit KRI Nanggala-402 yang Gugur Cuma Dinaikkan Satu Tingkat, Susi Pudjiastuti: Harusnya 4 Level

Selain itu, kondisi KRI Nanggala juga terbelah menjadi tiga bagian, dimana ditemukan puing-puing dan berbagai barang yang berasal dari kapal selam tersebut.

Sebagaimana diberitakan Pikiranrakyat-Bekasi.com dalam artikel berjudul "Menilik Lokasi Ditemukannya KRI Nanggala-402, Ternyata Rumah Bagi Gurita Raksasa", pada kedalaman lebih dari 800 meter, hidup berbagai hewan yang jarang ditemui di permukaan laut.

Salah satunya adalah gurita pasifik raksasa yang memiliki panjang tujuh meter, dan oarfish raksasa atau ikan vertebrata terpanjang di Bumi, yang memiliki panjang sebelas meter.

Baca Juga: Tidak Main-main, Berikut Ini Tiga Sosok Gaib di Balik Presiden Jokowi Menurut Terawangan Seorang Indigo

Lalu, bagaimana kehidupan di dalam laut saat kapal selam KRI Nanggala-402 terjun hingga kedalaman 800 meter?

Ketika kita menyelami lautan, cahaya mulai memudar dengan cepat.

Dikutip dari Ocean Find Your Blue, mulai dari kedalaman 200 meter, semua cahaya mulai hilang dan suhu turun drastis.

Baca Juga: UAS Ajak Patungan Beli Kapal Selam Pengganti KRI Nanggala-402, Ustadz Yusuf Mansur: Gak Ada yang Gak Mungkin

Pada kondisi ini, laut benar-benar akan terlihat hitam. Cahaya mungkin hanya berasal dari bakteri dan hewan yang menghasilkan cahaya dari dalam laut.

Kemudian pada kedalaman 700 meter hidup hewan Coelacanth atau yang dijuluki fosil hidup. Hewan ini adalah kerabat dari lungfishes dan tetrapoda yang diyakini telah punah sejak akhir zaman Kapur (dari 145 juta tahun yang lalu hingga awal zaman Paleogen, 66 juta tahun lalu).

Pada kedalaman 750 meter, hidup kepiting raja. Kepiting raja (Lithodidae) adalah takson dari krustasea dekapoda mirip kepiting yang terutama ditemukan di laut dingin.

Baca Juga: Ruben Onsu dan Sarwendah Berderai Air Mata saat Kenang Perjuangan Betrand Peto: Dipermalukan, Tapi Kuat

Pada kedalaman 800 meter, hidup gurita pasifik raksasa dan oarfish raksasa.

Bentuk kehidupan di laut berbeda dengan yang ada di daratan dan udara. Kehidupan di laut tidak bergantung pada fotosintesis dan matahari, tetapi energi kehidupan laut bergantung pada bahan kimia yang berasal dari bawah permukaan bumi.

Dari sekitar 10 juta spesies yang hidup di laut dalam, sebagian besar belum bisa ditemukan hingga saat ini.

Baca Juga: Simak Profil Lengkap Rimar Callista, Pemenang Indonesian Idol Special Season 2021

Lebih lanjut, dikutip dari Schmidt Ocean Institute, di kedalaman 850 meter kondisi air tidak seperti yang dirasakan di kolam renang.

Tekanan hidrostatis air meningkat sebanyak 1 atm setiap kedalaman 10 meter. Jika tekanan di udara adalah 1 atm, maka tekanan di kedalaman 850 meter adalah 85 atm. Sementara manusia hanya bisa bertahan pada tekanan sekitar 3 hingga 4 atm.

Hal tersebutlah yang menjadi alasan kenapa awak kapal selam KRI Nanggala-402 tidak bisa serta merta keluar dari kapal selam.

Baca Juga: Ikut Berduka Atas Tenggelamnya KRI Nanggala-402, Sejumlah Gedung di Malaysia Nyalakan Lampu Merah Putih

Berenang dalam air laut di kedalaman 850 adalah hal yang tidak mungkin bagi manusia, rasanya mungkin akan sama seperti diinjak 100 ekor gajah di kepala.

Saat air masuk ke kapal selam, kurang dari hitungan detik gendang telinga akan pecah, paru-paru akan termampatkan menyebabkan rasa sakit yang luar biasa lalu pecah, selanjutkan akan diikuti oleh pembuluh darah dan organ seluruh tubuh yang ikut hancur.

Sehingga membuka pintu kapal selam dan berenang keluar adalah hal yang mustahil kecuali kapal selam tersebut masih berada di kedalaman 50 meter.*** (Ghiffary Zaka/PR Bekasi)

Editor: Gracia Tanu Wijaya

Sumber: PR Bekasi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah