"Bisa jadi akan berpengaruh banyak pada kapal selam, mungkin di permukaan air tidak terlihat, tapi di kedalaman akan terasa. Itu kalau menurut teori mereka akan menarik kapal lebih cepat ke bawah," tambahnya.
Baca Juga: Bersiap Hadapi Musim Baru Liga 2 Indonesia, Ketum PSSI Berikan Pesan Khusus Kepada Raffi Ahmad
Internal solitary wave bisa membuat kapal selam kehilangan keseimbangan.
"Pada proses di Nanggala itu, mereka sedang proses menyelam, karena mereka tidak berjalan, maka oleng dan agak ekstrem," ujarnya.
Seorang ilmuwan juga mengecek, bahwa pada tanggal 21 April 2021 tersebut terjadi pusaran laut yang cukup kuat.***