Network
PR SOLORAYA - La Nyalla Mahmud Mattalitti (La Nyalla Mattalitti) selaku Ketua DPD RI mengimbau kepada para pengelola objek wisata untuk meningkatkan standar operasional prosedur (SOP) keselamatan.
La Nyalla Mattalitti menyebutkan peristiwa kecelakaan perahu di objek wisata Waduk Kedung Ombo, Jawa Tengah (Jateng), merupakan pelajaran yang harus dipetik bagi para pengelola objek wisata.
Dikutip PikiranRakyat-SoloRaya.com melalui ANTARA News pada 16 Mei 2021, perahu yang mengangkut sebanyak 20 orang penumpang tenggelam di Waduk Kedung Ombo.
Baca Juga: Viral Pengguna Jalan Marah ke Petugas Penyekatan Mudik, Diduga Terjadi di Kota Cilegon
Akibat peristiwa nahas tersebut, sebanyak 11 orang berhasil selamat, 6 orang ditemukan telah meninggal dunia, dan 3 orang sisanya masih dalam pencarian.
La Nyalla Mattalitti pun menyampaikan turut berbelasungkawa atas peristiwa nahas tersebut kepada keluarga korban.
Menurut La Nyalla Mattalitti, Dinas Pariwisata Budaya (Disparbud) setempat seharusnya menjamin keselamatan para pengunjung wisata.
Baca Juga: Tanggapi Insiden Perahu Wisata Terbalik di Waduk Kedung Ombo, Ganjar Pranowo: Kalau Perlu Izinnya Dicabut
“Turut berduka cita atas kejadian itu. Peristiwa ini harus menjadi pelajaran ke depan dan harus ada evaluasi secara menyeluruh. Disparbud seharusnya menjamin keselamatan masyarakat yang berwisata,” jelas LaNyalla.
La Nyalla Mattalitti pun menyarankan untuk menutup objek wisata Waduk Kedung Ombo untuk sementara waktu.
Saran tersebut bertujuan untuk mendukung proses pencarian para korban serta sebagai imbauan kepada pihak pengelola untuk bertanggung jawab penuh atas peristiwa nahas tersebut.
Baca Juga: Jadwal Liga Spanyol Malam Ini: 3 Laga Penentu Juara Digelar Bersama, Ada Barcelona, Madrid, Atletico
Selain itu, La Nyalla Mattalitti juga mengimbau untuk mengevaluasi SOP keselamatan di sejumlah objek wisata, termasuk Waduk Kedung Ombo.
“Kedua, evaluasi SOP keselamatan. Pastikan yang naik perahu, semua memakai pelampung, kapasitas perahu juga dibatasi, jangan sampai kelebihan muatan,” ujar La Nyalla Mattalitti.
La Nyalla Mattalitti mengimbau kepada aparat untuk mengusut lebih jauh tentang peristiwa tersebut terkait kemungkinan adanya ‘human error’ dari pihak pengelola objek wisata tersebut.
“Kalau dilihat dari kejadiannya, kemungkinan besar ada unsur keteledoran manusia. Kita minta bawa ke proses hukum sesuai aturan yang ada,” kata La Nyalla Mattalitti.***
