Secara lebih lanjut, Isnurwanto menjelaskan jika kapal Angkatan Laut China melakukan evakuasi serpihan-serpihan KRI Nanggala-402 dengan menggunakan sistem robotik.
Kerjasama Indonesia dengan Angkatan Laut China dalam proses evakuasi KRI Nanggala-402 ini dilakukan, karena memang tidak mudah untuk mengangkat serpihan kapal selam tersebut dari kedalaman 839 meter.
“Jelas, tidak mudah untuk dapat memegangnya dan mengangkatnya ke permukaan,” ujarnya.
Untuk evakuasi kapal selam KRI Nanggala-402, sebanyak tiga kapal dari Angkatan Laut China diterjunkan, yakni Kapal Yongxingdao-863, Tan Suo-2, serta Nantuo-195.
Tidak hanya kapal dari Angkatan Laut China, kapal-kapal Indonesia juga turut membantu proses evakuasi kapal selam KRI Nanggala-402 tersebut.
“Juga terdapat enam KRI yang ada di lokasi yakni KRI Nigel, Soeharso, Hasan Basri, Teluk Banten, Rengat, hingga Soputan,” pungkasnya.***