Demi Hindari Bias dan Kegaduhan Publik, MUI Minta Kemendikbudristek Terlibat dalam Penyusunan KSI

- 31 Mei 2021, 16:15 WIB
Hindari bias dan kegaduhan publik, MUI minta keterlibatan Kemendikbudristek dalam penyusunan Kamus Sejarah Indonesia (KSI).
Hindari bias dan kegaduhan publik, MUI minta keterlibatan Kemendikbudristek dalam penyusunan Kamus Sejarah Indonesia (KSI). /Pixabay/Darkmoon Art

Menurut Hilmar, buku KSI Jilid I telah disusun sebelum adanya Nadiem Makarim sebagai Mendikbudristek RI.

Bahkan, buku KSI Jilid I dinilai belum melakukan penyempurnaan dan perencanaan untuk menerbitkan buku tersebut.

Baca Juga: Novel Baswedan Sebut Aturan Tak Transparan hingga Nilai Ketua KPK Firli Bahuri Jadi Dalang Dibalik TWK

Melalui hasil kajian dari MUI, terdapat dugaan semacam benturan untuk kepentingan dan ideologi kiri-kanan dari sejumlah pihak tertentu.

Akibatnya, buku tersebut telah memunculkan nama-nama tokoh yang merepresentasikan mereka dan telah menganaktirikan para tokoh Islam Moderat.

Penulisan tentang sejarah Indonesia dinilai berperan penting dan strategis sebagai dasar untuk menanamkan nilai-nilai kebangsaan dan cinta tanah air.

Baca Juga: Seiring Masifnya Penanganan dan Vaksinasi Covid-19, Menkeu Yakin Herd Immunity Terwujud pada Triwulan 1-2022

Oleh karena itu, penulisan tentang sejarah Indonesia harus disesuaikan dengan fakta yang ada.

“Penulisan sejarah bangsa Indonesia mempunyai peran penting dan strategis sebagai dasar untuk menanamkan nilai-nilai kebangsaan dan cinta tanah air. Sehingga penulisannya harus objektif dan sesuai fakta,” jelas Utang.***

Halaman:

Editor: Gracia Tanu Wijaya

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah